BPN Prabowo: Sistem Iuran BPJS Perburuk Ketimpangan Kesehatan

Sabtu, 9 Maret 2019 13:32 WIB

Gamal Albinsaid

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid menduga sistem iuran yang saat ini dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan semakin memperburuk ketimpangan kesehatan di Indonesia. Sebab, masyarakat harus membayar jumlah iuran yang sama namun mendapatkan pelayanan kesehatan yang berbeda.

Baca: Bukan Infrastruktur, Kubu Prabowo: Yang Penting Makan Daging

Masyarakat di Jawa cenderung mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap dan sebaliknya, masyarakat luar jawa kurang mendapatkan pelayanan maksimal karena kurangnya fasilitas yang tersedia. "Jadi bisa diduga, masyarakat luar Jawa mensubsidi kesehatan bagi masyarakat Jawa," kata Gamal dalam diskusi "akses kesehatan untuk semua," di Kopipahit.id, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu, 9 Maret 2019.

Menurut Gamal, ini adalah satu dari sekian banyak masalah dalam tata kelola BPJS Kesehatan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo dan Sandi. Jika terpilih, kata dia, Prabowo akan melibatkan pemerintah daerah untuk membicarakan persoalan ini, termasuk mengatur cakupan layanan BPJS.
Targetnya, masalah defisit keuangan di lembaga ini bisa ditekan.

Sebagai gambaran, iuran BPJS Kesehatan saat ini terbagi dua yaitu peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) pemerintah dan peserta non-PBI. Sementara itu, iuran bagi peserta PBI yang berasal dari kalangan masyarakat tidak mampu, yaitu sebesar Rp 23.600 per bulan, ditanggung oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

Sementara, peserta non-PBI terdiri dari pekerja penerima upah, peserta pekerja bukan penerima upah atau peserta bukan pekerja, dibebankan iuran sebesar Rp 25.500 per bulan untuk pelayanan kelas III, Rp 51.000 untuk kelas II dan Rp 80.000 untuk kelas I.

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Okky Asokawati, menilai apa yang disampaikan Gamal hanyalah dari sisi jenis pelayanan tertentu di BPJS Kesehatan. Menurut dia, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang saat ini tengah dijalankan pemerintah harus dilihat secara menyeluruh telah memberikan dampak signifikan pada perekonomian.

Baca: Kritik Utang dari Kubu Prabowo Ini Mendadak Viral, Apa Isinya?

Okky mengutip sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) mengenai layanan BPJS Kesehatan. Dari studi tersebut, program JKN yang dijalankan BPJS berhasil mengurangi pengeluaran sebesar Rp 25.079 per bulan dari 20 persen masyarakat perekonomian terbawa. "15,9 juta pun bisa ditolong agar terhindar dari kemiskinan yang parah akibat jatuh sakit," kata dia.

Simak berita terkait Prabowo lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

9 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

10 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

11 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

12 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

13 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

14 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

14 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

15 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya