Tunjangan Pengangguran Jokowi Dinilai Tidak Efektif

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 7 Maret 2019 17:02 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (keenam kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (keenam kanan) dan sejumlah menteri Kabinet Kerja memberikan sambutan saat menghadiri Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 3 Maret 2019. Festival Sarung Indonesia 2019 yang menampilkan beragam sarung khas dari berbagai daerah itu untuk menghidupkan kesadaran dan kebanggaan generasi muda terhadap sarung sebagai kekayaan budaya Indonesia. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian tunjangan pengangguran dalam bentuk Kartu Prakerja yang dijanjikan calon presiden inkumben Joko Widodo dinilai tidak banyak berguna. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai program pemberian tunjangan bagi pengangguran, khususnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan itu tidak efektif.

BACA: JK Kritik Tunjangan Pengangguran, Begini Respons Menteri Hanif

"Permasalahan utama saat ini ada di serapan tenaga kerja yang belum ideal," ujar Bhima dalam pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.

Saat ini, Bhima melihat lapangan kerja industri, pertanian dan pertambangan kurang mampu menciptakan lowongan kerja yang masif. Jadi, Bhima menilai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan suplai tenaga kerja berlebih adalah dengan membuka lapangan kerja baru dan menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi.

Persoalan lain yang perlu diperhatikan, kata Bhima, adalah adanya ketidakcocokan anyara kebutuhan industri dengan lulusan SMK. Solusinya, menurut dia, adalah dengan mengubah kurikulum dan bekerja sama dengan industri. "Yang membiayai upah selama magang adalah pengusaha, bukan dibebankan kepada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata dia.

Advertising
Advertising

Soal tunjangan pengangguran, Bhima berpatokan kepada salah satu negara maju, yaitu Finlandia. Negara di utara Eropa itu bisa memberi tunjangan kepada penganggur dengan ditopang kemampuan fiskal yang kuat. Rata-rata negara yang memiliki program tersebut memiliki rasio pajak di atas 25 persen. "Kalau Indonesia dipaksakan tetapi rasio pajak cuma 11,5 persen, imbasnya defisit anggaran melebar dan ujungnya dibiayai dari utang baru, ini tak bagus bagi APBN kita."

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bakal meluncurkan Kartu Pra-kerja. Hal tersebut disampaikan kala berorasi di Sentul International Convention Center (SICC), di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 24 Februari lalu. Capres nomor urut 01 itu akan merilis kartu itu bersama dua kartu lainnya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu fasilitas bagi pemegang kartu prakerja adalah tunjangan bagi mereka selama masa menganggur.

Jokowi berjanji memberikan layanan pelatihan vokasi, meningkatkan atau memberikan pelatihan bagi yang belum bekerja, bagi yang sudah bekerja dan akan berganti pekerjaan. Ia menargetkan 2 juta orang mengikuti pelatihan vokasi sehingga SDM Indonesia bersaing di luar negeri.

Senada dengan Bhima, ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal menyebut pemerintah mesti mengkaji kembali rencana program tunjangan pengangguran dan Kartu Prakerja tersebut. Salah satunya soal kemampuan APBN dan dampak terhadap perekonomian. "Saya sendiri belum bisa mengukur dampaknya, karena ini kebijakan yang sangat impromtu. Saya melihat ini tiba-tiba saja muncul," ujar dia.

Berita terkait

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

9 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

10 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

11 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

23 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya