Bank Indonesia : Belum Ada Permohonan Izin Resmi dari WeChat Pay

Senin, 25 Februari 2019 16:00 WIB

WeChat Tambah Games

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengatakan WeChat Pay belum mengajukan izin kepada regulator di bidang sistem pembayaran. WeChat Pay adalah salah satu dari dua raksasa platform pembayaran asal Cina yang ingin menggandeng perbankan di Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menyampaikan pengajuan izin operasional saat ini baru datang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. dan Alipay yang berasal dari Cina. Saat ini, proses perizinan belum selesai karena masih ada tahapan penyesuaian di antara dua lembaga tersebut.

"CIMB Niaga dan Alipay sudah ada pengajuan ke BI dan masih ada beberapa aspek bisnis lain yang perlu penyesuaian di antara mereka," katanya di Jakarta, seperti dilansir Bisnis.com, Senin 25 Februari 2019.

BI menyatakan hingga saat ini belum ada permohonan izin secara resmi yang disampaikan oleh platform layanan pembayaran lainnya yakni WeChat Pay. Padahal, beberapa bank seperti PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan dua perusahaan platform pembayaran tersebut.

Advertising
Advertising

"WeChat Pay saat ini masih tahap diskusi-diskusi, belum ada permohonan ke BI. Waktu untuk mencari 'jodoh' masih agak lama, perlu waktu," katanya.

Sementara itu, Bank Indonesia menyebutkan proses perizinan untuk LinkAja telah hampir rampung. Layanan transaksi pembayaran berbasis quick response code (QR code) itu merupakan bentukan bank pelat merah (Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan BTN) bersama Pertamina dan Telkomsel.

Permohonan izin operasional LinkAja diajukan melalui PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai sistem pembayaran uang elektronik dan layanan keuangan digital. LinkAja diperkirakan akan mulai beroperasi secara resmi pada 1 Maret 2019.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya