Lion Air Bantah Pesawat Tujuan Manado Mencari Landasan di Air

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Erwin Prima

Minggu, 24 Februari 2019 00:44 WIB

Pesawat Lion Air JT-714 rute Jakarta-Pontianak yang telah berhasil dievakuasi diparkir di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Minggu 17 Februari 2019. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta – PT Lion Mentari Airline atau Lion Air membantah adanya informasi yang berkembang bahwa pesawat miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air pada penerbangan JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat tujuan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu, 21 Februari 2019.

Baca: KNKT Investigasi Penyebab Lion Air Tergelincir di Pontianak

“Informasi itu tidak benar,” kata juru bicara Lion Air Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan tertulis, Sabtu, 23 Februari 2019.

Pesawat Lion Air tersebut melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan karena ada indikasi gangguan teknis di sistem tekanan udara dan sistem pendinginan yang menyebabkan masker oksigen keluar dari kompartemen. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul,” ucapnya.

Menurut dia, pesawat harus terbang memutar di atas laut guna menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan. Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman. “Pesawat mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat,” ujarnya.

Sesaat setelah mendarat, kata dia, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan. Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat pun berjalan normal. “Lion Air sudah bekerja sama dengan teknisi dan pihak terkait untuk melakukan pengecekan penyebab dari kondisi tersebut.”

Advertising
Advertising

Penerbangan pesawat yang dioperasikan dengan Boeing 737-900ER registrasi PK-LJF itu, telah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang. Penerbangan ini membawa tujuh kru serta 94 penumpang, yang lepas landas tepat waktu pukul 16.30 WIT dari Sorong.

Menurut dia, seluruh awak kabin di bawah pimpinan senior flight attendant telah bekerja dan berkoordinasi dengan baik untuk menginstruksikan serta membantu kepada seluruh penumpang dalam menggunakan masker oksigen secara tepat. “Kami meminimalisir dampak yang timbul, sehingga operasional lainnya tidak terganggu.”

Lion Air telah menerbangkan kembali JT-799 dengan jadwal keberangkatan di hari berikutnya, Jumat, 22 Februari 2019, dari Sorong pukul 16.35 WIT dan mendarat di Manado pada 16.35 WITA, menggunakan armada Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJZ.

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

3 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

3 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

4 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

4 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

6 hari lalu

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

6 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

6 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya