Strategi Wijaya Karya Bangun Infrastruktur di Asmat

Sabtu, 23 Februari 2019 19:29 WIB

Jajaran direksi PT Wijaya Karya (Wika) mengadakan konferensi pers terkait Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di gedung Wika, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016. TEMPO/Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika, Agung Budi Waskito, mengatakan Wika membangun jalan dan jembatan gantung di ujung timur Indonesia, tepatnya di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Barat.

Baca juga:
Wijaya Karya Kaji Rencana Pembangunan 2.000 Rumah Rakyat Namibia

Dia mengatakan daerah tingkat II yang berbatasan dengan Kabupaten Mimika di sebelah barat dan Kabupaten Mappi serta Kabupaten Boven Digoel di sebelah selatan tersebut, kondisi alamnya didominasi tanah berlumpur dan rawa. "Tak heran jika kemudian, rumah-rumah, termasuk jalan penghubung di Kabupaten ini pun berdiri di atas papan berbahan kayu trembesi," kata Agung dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 Februari 2019.

Menurut dia, kondisi jalan papan di sana sudah termakan usia puluhan tahun. Jalan pun tertempa terik sinar matahari dan hujan. Belum lagi beban yang harus ditanggung lantaran dilewati motor listrik. Karena itu, penyempurnaan jalan perlu dilakukan dengan pengerasan beton.

Wika ditetapkan sebagai pemenang untuk membangun infrastruktur di Asman. Ketetapan itu berdasarkan evaluasi kualifikasi, administrasi dan teknis, harga serta pembuktian kualifikasi oleh Kementerian PUPR Direktorat Bina Marga Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional XVIII. Adapun skup pekerjaan, yaitu pembangunan jalan beton (pile slab) dan jembatan gantung 72 meter dalam kontrak bernomor HK.02.03/PJN – WIL.IV/PPK-IV.3/466.

Agung mengatakan beratnya medan dan bentang alam yang luar biasa lebar sangat berimplikasi pada proses perjalanan pembangunan infrastruktur di Asmat.

Manajer Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Eko Suranto Putro mengatakan setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi tantangan mendasar. Tantangan tersebut harus dijawab solutif agar proyek ini dapat selesai sesuai target. Pertama, kondisi tanah rawa yang dijumpai di hampir seluruh daerah ini, membuat pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi sangat sulit.

Tantangan berikutnya yang dihadapi Wika, kata Eko, adalah usaha luar biasa untuk mendistribusikan material beton precast sejak diproduksi di PPB WIKA Beton Pasuruan sampai ke area di belahan dalam Asmat yang terpencil. Ketiga, dalam hubungannya dengan distribusi beton precast dari PPB WTON Pasuruan menuju titik nol lokasi pemasangan dengan memanfaatkan sungai sebagai penghubung.

"Apakah Wika lalu berdiam dan memilih terpaku pasrah? Jawabannya tidak! Manajemen Proyek yang ditopang oleh insinyur-insinyur muda dengan rata-rata usia 25 tahun itu justru men-stimulan lahirnya kreativitas-kreativitas baru di tengah keterbatasan," ujar Eko.

Untuk penyediaan air bersih terkait pengecoran beton, misalnya. Kata Eko, manajemen proyek membuat bak-bak, kolam penampungan air hujan yang tersebar merata di lokasi proyek. Selain itu, sebagai alternatif, tim membeli air bersih di distrik lain menggunakan kapal kayu.

Pengiriman material precast dari PPB WTON Pasuruan menuju Asmat juga bisa dicarikan solusi terbaiknya melalui kerja sama dengan ekspedisi yang kaya asam garam melayani rute Indonesia timur dengan kapal kargo berkapasitas 2.400 ton, langsung menuju Pelabuhan Agats.

Setelah tiba di Agats, kata Eko, material precast dipindahkan terlebih dahulu ke landing craft tank yang kemudian masuk ke sungai menuju area pekerjaan. "Sebagai catatan, pembongkaran dilakukan tidak menggunakan waktu normal sebagaimana pembongkaran barang pada umumnya," kata Eko.

Hal itu, kata dia mengingat dan mempertimbangkan material precast memiliki bobot yang berat. Maka untuk memudahkan proses pemindahannya dilakukan saat kondisi sungai pasang yaitu pada rentang pukul 2 dini hari.

Eko mengatakan manajemen proyek Wika menerapkan dua metode terhadap mekanisme langsir precast dengan bobot yang berat ke area pemasangan di tanah yang lunak.

Pertama, untuk area yang kosong. Pada arena ini, tim Wijaya Karya menggunakan excavator dengan memberi dudukan kayu pada track atau lintasan excavator itu sendiri. Kedua, yaitu tim proyek berinisiasi membuat portal baja yang dapat beroperasi pada rel baja atau rel dijepit pada tiang yang sudah terpancang.

"Pembangunan yang dilakukan di pedalaman Asmat menunjukkan bahwa kiprah Wika membangun Indonesia adalah nyata adanya," ujar Eko.

Melalui pembangunan secara merata di daerah tertinggal, terluar dan terdepan seperti di Kabupaten Asmat, kata Eko, Wijaya Karya berharap menggerakkan masyarakat Asmat untuk lebih mandiri, berdaya saing, bersinergi sehingga kelak dapat berdikari.

Berita terkait

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

3 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

7 hari lalu

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

9 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

11 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

22 hari lalu

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

Gibran Rakabuming Raka menyatakan sejumlah destinasi wisata juga siap menerima pengunjung yang menikmati libur Lebaran di Kota Bengawan.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

23 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

26 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya