Arief Yahya Sebut Kawasan Wisata Candi Borobudur Paling Kritis

Rabu, 13 Februari 2019 16:09 WIB

Suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 15 Desember 2018. Wisata alam menyaksikan matahari terbit dari candi Borobudur menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kawasan Candi Borobudur saat ini menjadi wilayah yang paling kritis karena minimnya jumlah wisatawan mancanegara. Bahkan, kata Arief, jumlah wisatawan asing yang datang ke kawasan candi bersejarah itu kalau jauh hingga 10 kali lipat dibandingkan Angkor Wat, bangunan candi di Kamboja.

Baca: Tiket Pesawat Naik, Menpar: Okupansi Hotel Turun 30 Persen

"Kita hanya 250 ribu jumlah wisatawan mancanegaranya. Karena Pak Wapres (Jusuf Kalla) baru dari Kamboja, jadi beliau hafal sekali. (Wisman Angkor Wat) 2,5 juta. Sepuluh kali lipat," kata Arief di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

Arief mengatakan, salah satu penyebab minimnya jumlah wisman ke Candi Borobudur adalah belum adanya bandara yang memadai. Kapasitas di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, dapat menampung 1,5 juta penumpang. Padahal, bebannya bisa 6 juta penumpang atau empat kali lipat.

Menurut Arief, permasalahan tersebut bisa diatasi jika New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo sudah beroperasi. Dalam rapat mengenai pariwisata bersama JK dan sejumlah menteri, Arief menuturkan NYIA akan diresmikan April 2019.

Advertising
Advertising

Arief menargetkan paling tidak 2 juta wisatawan mancanegara bisa datang ke Yogyakarta dalam satu tahun saat NYIA beroperasi. Jika satu orang wisatawan asing saja menghabiskan sekitar US$ 1.000 saat berkunjung ke Yogya, maka selama setahun uang yang beredar di Yogya dan sekitarnya bisa mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.

Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata yang masuk dalam program 10 Bali Baru selain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Seribu, Morotai Maluku Utara, Wakatobi Sulawesi Tenggara, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur dan Tanjung Lesung di Banten.

Baca: RI Negara Teraman Ke-9, Menteri Pariwisata Puji Kinerja Polri

Program 10 Bali Baru ini merupakan program pemerintah dalam mendongkrak destinasi wisata lain di Indonesia yang tak kalah eksotis dengan berbagai perbaikan infrastruktur, layanan, hingga promo. Program 10 Bali Baru juga untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki destinasi favorit.

Simak berita terkait Arief Yahya lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya