BI: Pelemahan Rupiah Bukan Karena Defisit Transaksi Berjalan

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 12 Februari 2019 13:33 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menegaskan pelemahan rupiah bukan dipicu faktor internal, yakni defisit transaksi berjalan yang melebar. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menuturkan rupiah yang melemah disebabkan oleh penguatan dolar AS.

Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp 14.080 per Dolar AS

"Penguatan dolar dipicu meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap keberlangsungan negosiasi sengketa dagang antara AS dengan Cina serta kegiatan ekonomi di Eropa dan global yang terus merosot," kata Nanang, Selasa, 12 Februari 2019.

Defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2018 mencapai US$9,1 miliar atau melebar hingga 3,57 persen terhadap PDB. Sementara itu, defisit transaksi berjalan tahunannya mencapai 2,98% terhadap PDB atau US$31,1 miliar.

Namun, Nanang mengatakan rupiah melemah bukan karena defisit transaksi berjalan melainkan penguatan dolar AS. Mata uang negeri Paman Sam ini menguat dalam skala global, baik terhadap mata uang utama maupun mata uang negara berkembang.

Meskipun saat ini pembicaraan dagang (trade talk) antara petinggi AS dan China masih berlangsung, sikap 'plin-plan' AS yang terus menekan Huawei membuat pelaku pasar skeptis terkait dengan kesepakatan kedua negara untuk mengakhiri perang dagang.

Euro melemah ke level terendah tahun ini dipengaruhi oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi regional dan stabilitas politik, sementara poundsterling melemah karena data PDB UK pada kuartal IV/2018 menunjukkan level terendah sejak 2012 dan diperparah oleh ketidakpastian Brexit.

Pergerakan rupiah, Selasa, bergerak melemah 0,34 persen ke level Rp14.081,50 per dolar AS pada penutupan pasar siang ini, pukul 12.00 WIB.

BISNIS

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

14 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

16 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya