Soal Pertumbuhan Ekonomi 2018, Stafsus Jokowi: Kita Terbang

Kamis, 7 Februari 2019 11:14 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo alias Jokowi bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika mengatakan 2018 merupakan tahun bersejarah dan berprestasi setelah Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen sepanjang 2018.

Baca juga: BKPM: Pertumbuhan Ekonomi Meleset Akibat Investasi Seret

Menurut Erani, prestasi ini bisa dicapai di tengah kondisi ekonomi global melambat sejak 2011 yang ikut berdampak pada ekonomi domestik. "Jadi, kita terbang saat negara lain menukik turun," kata Erani dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu 6 Februari 2019.

Menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Cina turun dari 6,9 persen pada 2015 menjadi 6,5 persen pada 2018, di kuartal IV. Korea Selatan juga turun dari 2,8 persen pada 2015 menjadi 2 persen pada 2018 di kuartal IV, serupa, India juga turun dari 7,4 persen pada 2015 menjadi 6,7 persen pada 2018.

Di kawasan Asia Tenggara, penurunan pertumbuhan ekonomi juga terjadi. Ekonomi domestik Malaysia, misalnya, hanya tumbuh 4,4 persen pada kuartal IV-2018. Padahal pada 2015 ekonomi Malaysia bisa tumbuh 5,1 persen.

Sedangkan pada saat bersamaan, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia justru naik, dari 4,88 persen pada 2015 menjadi 5,17 persen pada 2018. Selain pertumbuhan ekonomi yang meningkat sejak 2016, pemerintah juga dinilai berhasil dalam pengurangan 3 masalah ekonomi yang mematikan: kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.

"Ini pencapaian yang tidak pernah diperoleh sepanjang satu dekade sebelum tahun 2015. Bahkan, angka kemiskinan menjadi sejarah karena mencapai level terendah sejak Indonesia merdeka," kata Erani.

Adapun, Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat penduduk miskin tinggal 9,66 persen pada 2018. Angka ini menurun drastis jika dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya, yang masih bertengger pada angka 11 persen.

Selain itu, sejalan dengan perbaikan angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga menurun. Sepanjang 2015-2018, pemerintah telah menciptakan lapangan kerja bagi 9,3 tenaga kerja baru. Sehingga, TPT merosot dari 5,94 persen (2014) menjadi 5,3 persen (2018).

Kemudian, pemerintah juga berhasil memperbaiki angka rasio gini yang mencerminkan tingkat ketimpangan pendapatan. Angka ini tercatat bergerak melandai. Pada 2014, gini ratio Indonesia mencapai 0,41 dan turun menjadi 0,38 pada 2018.

Baca berita pertumbuhan ekonomi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

9 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

26 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

54 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

10 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya