Garuda Naikkan Tarif Kargo untuk Tutupi Biaya Operasional

Rabu, 6 Februari 2019 18:41 WIB

Garuda Indonesia. garuda-indonesia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. Ikhsan Rosan mengatakan perusahaannya saat ini mematok tarif kargo sebesar sekitar Rp 6.000-an per kilogram per jam penerbangan. Harga itu naik dari sebelumnya, yaitu di kisaran Rp 3.000-4.000 per kilogram per jam penerbangan. "Jadi kalau dilihat kenaikannya sekitar Rp 2.000-3.000-an per kilogram per jam penerbangan," ujar dia melalui sambungan telepon kepada Tempo, Rabu, 6 Januari 2019.

Baca: AC Rusak, Garuda Indonesia Jakarta - Bangkok Kembali ke Landasan

Rosan mengatakan kenaikan besaran tarif kargo itu dilakukan perseroan bukan tanpa alasan. Menurut dia, harga kargo lama sudah tidak lagi bisa menutupi biaya operasional maskapai. "Kami harus membuat penyesuaian untuk menutupi cost yang ada sekarang," ujarnya. "Namun kami juga sudah mempertimbangkan kemampuan pasar."

Ihwal tarif kargo sebelumnya dikeluhkan oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia alias Asperindo. Ketua Umum Asperindo Mohammad Feriadi berujar sejak tahun lalu maskapai telah menaikkan tarif kargonya berkali-kali.

Misalnya saja Garuda Indonesia yang menurut Feriadi telah menaikkan tarifnya hingga enam kali sejak pertengahan tahun lalu. "Terhitung pada bulan Juni 2018, lalu Oktober dua kali naik, kemudian November, dan Januari juga menaikkan dua kali, total kenaikannya bisa kebih dari 300 persen," ujar Feriadi, yang juga Presiden Direktur JNE Express, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Advertising
Advertising

Feriadi mengatakan kenaikan tarif kargo itu membebani para pengguna jasa pengiriman ekspres yang sering menggunakan jasa pengiman via penerbangan. Pasalnya, biaya itu pada akhirnya memang akan dibebankan kepada pengguna. Padahal, menurut dia, pengguna jasa pengiriman saat ini kebanyakan berasal dari kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

"Mereka saat ini sedang tumbuh dan mulai menjual produknya menjadi seller kepada marketplace, mereka mengatakan saat ini bebannya sangat berat, biaya kirim bisa berkali lipat daripada harga produknya," ujar Feriadi. Ia menilai kondisi itu tidak bagak bagus dampaknya terhadap para produsen kecil yang kini banyak menjadi pelanggan dari perusahaan anggota Asperindo.

Baca: Platform Anyar, Garuda Bidik Pendapatan Naik 3 Kali Lipat

Bukan hanya soal besar kenaikan tarif, Feriadi juga mengeluhkan maskapai yang menaikkan tarif dengan waktu pemberitahuan yang sangat singkat. Padahal, idealnya apabila mau menyesuaikan tarif, provider mesti memberitahu para penggunanya sekurang-kurangnya satu bulan sebelum. "Best practice di luar negeri sangat baik dan berpola."

Baca berita lainnya terkait Garuda di Tempo.co.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya