Ekonomi Tumbuh 5,17 Persen, BPS Sebut Ditopang Konsumsi

Rabu, 6 Februari 2019 16:52 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen sepanjang tahun 2018. Kepala BPS Suhariyanto menyebut konsumsi rumah tangga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun lalu dengan kontribusi sebesar 2,74 persen.

Baca juga: Bagikan Sertifikat, Jokowi Pesan Hati Hati Politikus Sontoloyo

Dibandingkan 2017, laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 5,05 persen. "Jadi memang enggak berubah, penopang utama adalah konsumsi rumah tangga," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.

Sumber pertumbuhan berikutnya berasal dari Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto sebesar 2,17 persen. Adapun konsumsi pemerintah menyumbang 0,38 persen dan pertumbuhan ekonomi dari pengeluaran lainnya adalah 0,87 persen.

Di sisi lain, net ekspor mencatatkan pertumbuhan negatif 0,99 persen. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun lalu memang mencatatkan angka positif 6,48 persen atau menyumbang 1,40 persen untuk PDB. Hanya saja, pertumbuhan impor barang dan jasa pada tahun lalu jauh lebih tinggi ketimbang ekspor, yaitu mencapai 12,04 persen atau menyumbang -2,39 persen terhadap PDB. "Jadi, kita masih ada pekerjaan rumah karena impor lebih besar daripada ekspor, sehingga net ekspor menjadi negatif," ujar Suhariyanto.

Secara keseluruhan, struktur Produk Domestik Bruto Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga yang berlaku, ujar Suhariyanto, memang belum menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia, yaitu 55,74 persen.

Dalam laporan BPS, angka tersebut selanjutnya diikuti oleh komponen PMTB sebesar 32,29 persen, komponen ekspor barang dan jasa sebesar 20,97 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 8,98 persen, komponen perubahan inventori sebesar 2,28 persen, dan komponen lembaga non-profit rumah tangga 1,22 persen. Adapun komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran 22,06 persen.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

10 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya