Menperin: Daur Ulang Plastik RI Masih Tertinggal dari Negara Maju

Rabu, 6 Februari 2019 17:08 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari "builder" Gearhead Monkey Garage Iman A. Kusumo (kedua kanan) mengenai modifikasi mobil Ford Hot Rod 1932 pada Indonesia Modification Expo (IMX) 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Ahad, 18 November 2018. Pameran ini juga menampilkan produk "aftermarket" dari dalam dan luar negeri. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan upaya daur ulang plastik alias recycle plastic di Indonesia saat ini masih kalah dari negara-negara maju. "Recycle plastic kita hanya 12 persen, negara maju minimal 25 persen," kata dia usai menghadiri acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 bersama Uni Eropa di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta Selatan, Rabu, 6 Februari 2019.

Baca: Airlangga Komentari Soal Plastik: Bukan Sampah, Tapi Bahan Baku

Dalam pidatonya di hadapan peserta acara, Airlangga sempat memamerkan bagaimana industri plastik dan karet mampu mencetak pertumbuhan tertinggi 12,34 persen. Capaian ini melebihi pertumbuhan industri lainnya seperti industri makanan dan minuman, industri baja dasar, industri kulit dan sepatu, maupun industri tekstil dan pakaian.

Airlangga melanjutkan bahwa rendahnya angka recycle plastic ini merupakan salah satu persoalan yang tengah dihadapi oleh Indonesia. Padahal, recycle plastic mampu menekan penyebaran sampah plastik yang saat ini tengah menjadi perhatian publik secara gobal.

Pemerintah dalam waktu dekat bakal mengatur kewajiban bagi produsen plastik untuk menyediakan unit daur ulang plastik bekas. "Kami lagi bahas terus," ujar Airlangga.

Advertising
Advertising

Isu sampah plastik memang terus menjadi perhatian publik di Indonesia, maupun di tataran global. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah mengatakan bahwa Indonesia tercatat menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Susi menjelaskan saat ini jumlah sampah plastik telah mencapai angka 3,2 juta ton. Jumlah ini diperkirakan bertambah menjadi sekitar 30 juta ton pada 10 tahun mendatang. Jumlah tersebut, kata dia, bisa melebihi jumlah ikan di lautan Indonesia yang telah mencapai 28 juta ton.

Upaya pengelolaan sampah ini sebenarnya telah dimulai oleh PT Hilon Felt di Karanganyar, Jawa Tengah. Aktivitas produksi pabrik ini, salah satunya adalah mendaur ulang botol plastik bekas menjadi polyester fiber atau kapas sintetis. Pabrik ini dikunjungi Airlangga awal tahun lalu karena karena sejalan dengan penerapan roadmap dalam pengembangan tekstil dan pakaian sesuai era industri 4.0.

Selain untuk mengatasi sampah plastik, Airlangga mengatakan upaya recycle plastic ini juga diperlukan untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan Indonesia. Menurut dia, Indonesia saat ini membutuhkan sekitar 5 juta ton bahan baku plastik untuk kebutuhan industri.

Baca: Beleid Pembatasan Kantong Plastik Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Akan tetapi, industri lokal baru bisa memenuhi sebanyak 1 juta ton virgin plastic alias plastik baru hasil produksi pabrik petrokimia. "Kalau 4 juta ton-nya impor, kan buang-buang devisa," kata Airlangga. Ia menargetkan selisih kebutuhan 4 juta ton ini bisa ditutupi dari produksi virgin plastic lokal ditambah produksi plastik daur ulang yang terus digenjot setiap tahun.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

5 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

6 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

10 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

14 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya