Menhub Budi Akui Penerapan Bagasi Berbayar Picu Inflasi

Kamis, 31 Januari 2019 19:32 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri Indo trans Expo di Jakarta Convention Center, Jakarta. 17 September 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi mengakui penerapan bagasi berbayar bisa memicu kenaikan angka inflasi. "Ya pasti ada inflasi kan memang berbanding lurus itu," ujar dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.

BACA: Asosiasi Wisata: Bagasi Pesawat Tak Gratis Rugikan UMKM

Perkara itu kemudian menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan anyar soal tarif bagasi. Sehingga inflasi tidak tinggi dan masyarakat tidak merasa berat. "Operator juga bisa tetap eksis," kata Budi. "Kan ini satu pembahasan yang multidimensi dan memikirkan semua pihak."

Pasca menghangatnya perkara bagasi tercatat itu, Budi meminta maskapai Lion Air untuk memberikan diskon tarif untuk bagasi tercatat. "Karena sudah terlanjur, saya imbau untuk memberikan diskon," ujar dia.

Sementara, untuk Citilink Indonesia yang masih belum memberlakukan bagasi berbayar, Budi meminta untuk menunda penerapannya hingga Kementerian Perhubungan merampungkan Peraturan Menteri soal bagasi tersebut. Saat ini Menhub memang tengah mengkaji beleid anyar soal tarif bagasi tersebut.

Advertising
Advertising

"Harapannya tiga sampai empat minggu selesai," ujar Budi. Nantinya, beleid teranyar itu bakal mengatur soal penetapan tarifnya. Ia berharap tarif yang ditetapkan itu nantinya bisa cocok dengan ekspektasi masyarakat.

BACA: Menhub Tak Bakal Batalkan Kebijakan Bagasi Berbayar Maskapai LCC

Kendati, Budi mengatakan masih memikirkan format dari penetapan tarif itu, apakah akan berupa tarif batas, atau metode lainnya. Menurut dia, itu akan ditetapkan setelah melakukan harmonisasi dan mendengar masukan dari berbagai pihak, seperti operator, akademikus, hingga ahli-ahli. "Nanti ada satu cara tertentu yang membuat melakukan satu penetapan tarif, cara apa nanti kita lakukan."

Sebelumnya Komisi Perhubungan DPR mendesak penundaan penerapan bagasi berbayar pada maskapai penerbangan. Hal itu disampaikan dalam rapat yang digelar selama empat jam antara komisi V dengan Kementerian Perhubungan dan perwakilan maskapai.

"Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara untuk menunda pemberlakuan kebijakan bagasi berbayar hingga selesainya kajian ulang terhadap kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan kelangsungan industri penerbangan nasional," kata pimpinan rapat Sigit Susiantomo, di ruang rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Januari 2019.

HENDARTYO

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

6 menit lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

18 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

19 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya