Kapan Perang Dagang AS-Cina Berakhir? JK: Tergantung Twitter Trump

Reporter

Friski Riana

Kamis, 31 Januari 2019 12:00 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara di Kadin Talk di Menara Kadin, Jakarta, 31 Januari 2019. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan bahwa keberlangsungan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina hanya bisa diketahui melalui cuitan Presiden AS Donald Trump di Twitter.

Baca juga: Cina Bakal Longgarkan Investasi Bagi Investor Asing

"Tidak ada yang bisa menerka cepat lambat. Yang bisa tahu cuma satu orang, Trump saja yang bisa. Hari ini mau Twitter (mencuit) apa," kata JK dalam acara Kadin Talk di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.

JK menuturkan, Trump merupakan orang yang membuat kondisi kacau balau karena memicu perang dagang dengan Cina. Kendati begitu, JK memperkirakan perang dagang tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, yang akan dirugikan justru rakyat Amerika sendiri.

Menurut JK, toko-toko kelas menengah di Amerika sebagian besar produknya, seperti mainan hingga baju berlabel 'made in China'. Jika produk asal Cina semakin mahal, JK mengatakan akan berdampak pada real income rakyat AS. "Terpaksa real income-nya menurun karena membeli barang yang lebih mahal," katanya.

Hal positif yang bisa diambil dari perang dagang itu, kata JK, Indonesia bisa menyuplai kebutuhan AS yang selama ini berasal dari Cina, misalnya garmen dan mainan anak. Tetapi, sisi negatifnya adalah jika industri Cina sedang lesu maka permintaan raw material dari Indonesia bisa berkurang.

Di sisi lain, Kalla menuturkan bahwa Indonesia bisa membuka pasar baru yang lebih luas. Saat ini, pemerintah sedang mempercepat perjanjian dagang baru dengan sejumlah negara. "Menteri Perdagangan itu sibuk pulang pergi ke negara-negara besar, pokoknya 6 harus ditandatangani hari ini. Saya selalu kendalikan apa ada masalah hal-hal tersebut karena hanya itu cara untuk mengantisipasi terjadinya sisi positif daripada perang dagang itu," ucapnya.

Sejak Juli 2018, AS telah mengenakan kenaikan tarif 10 – 25 persen untuk produk impor senilai US$ 16 miliar atau sekitar Rp 238 triliun. Ini diikuti kenaikan kedua untuk impor barang senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 506 triliun. Kemudian, paket ketiga AS untuk kenaikan tarif impor dari Cina kembali dilakukan. Pemerintahan Trump mengenakan tarif 10 persen untuk berbagai impor dari Cina seperti furnitur dan peralatan.

Baca berita lain soal perang dagang di Tempo.co

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya