Indef Sebut Angka Inflasi 2019 Bisa Meleset ke 4 Persen

Kamis, 31 Januari 2019 06:15 WIB

Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO,CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebut tingkat inflasi di Indonesia bisa meleset dari target pemerintah. Dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019, pemerintah memasang asumsi inflasi 3,5 persen. "Inflasi masih bisa keangkat, mungkin 4 persen ya kalau kami lihat," ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Simak: BI Antisipasi Dampak Kenaikan Suku Bunga terhadap Inflasi

Aviliani mengatakan angka inflasi itu masih bisa meningkat setelah bulan April atau Mei 2019. Pasalnya, ia menyebut hingga saat ini harga-harga masih belum berada di kondisi normal. Pemerintah hingga saat ini masih cenderung menahan kenaikan harga beberapa komoditas. "Misalnya harga listrik PLN, harga minyak juga begitu."

Karena itu, menurut Aviliani, harga-harga barang baru menyesuaikan setelah kelar ajang Pemilihan Presiden 2019 dan telah ada presiden yang terpilih. "Jadi ini yang harus kita cermati, mungkin setelah Mei baru normal, sekarang masih belum normal," kata dia.

Pemerintah menyatakan bakal menjaga inflasi sepanjang 2019 di level 3,5 persen plus minus 1 persen, atau sama dengan level yang ditetapkan di tahun 2018. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengontrol inflasi dari volatile food alias komponen bergejolak maksimal di kisaran 4 sampai 5 persen.

Advertising
Advertising

"Dilakukan dengan 4K, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, komunikasi yang efektif," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Iskandar Simorangkir, saat ditemui usai mengikuti rapat Tim Pengendalian Inflasi Pusat di Kompleks Bank Indonesia atau BI, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019.

Dikutip dari laman BI, inflasi volatile food merupakan inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks atau kejutan dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.

Untuk Desember 2018 lalu, BI mengumumkan inflasi volatile food mencapai 0,62 persen (month-to-month/mtm), atau meningkat dari inflasi November 2018 yang hanya sebesar 0,27 persen (mtm). Kenaikan ini bersumber dari komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, beras, dan ikan segar.

Sementara sepanjang tahun 2018, inflasi volatile food disebut masih terkendali di level 3,39 persen (year-on-year/yoy). "Ditopang oleh pasokan pangan yang terjaga dan pengaruh penurunan harga pangan global," tulis pihak BI.

Untuk itulah, pemerintah bakal memantau ketat pergerakan barang bergejolak seperti telur dan daging ayam yang kerap memicu inflasi. Pemerintah pun juga bakal melakukan transfer barang-barang bergejolak seperti produk pangan antar daerah, demi mengendalikan inflasi ini. "Di antara lain melalui kerja sama antar daerah, di mana yang ada surplus, segera bisa dipasok ke daerah yang kekurangan," ujarnya.

Selain itu, pemerintah bakal menetapkan batas maksimum harga bagasi pesawat yang baru saja ditetapkan oleh maskapai Low Cost Carrier atau LCC seperti Citilink, Lion Air, dan Wings Air. Dengan langkah-langkah itu, maka pemerintah optimistis inflasi bakal terus turun hingga kisaran 3 persen plus minus 1 persen di tahun 2020 dan 2021.

CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

18 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

22 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

10 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya