Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Aida S. Budiman menegaskan utang luar negeri tersebut relatif aman karena sekitar 80 persen dari total tersebut merupakan utang jangka panjang.
"Jangka panjang itu artinya secara jatuh tempo di atas satu tahun," tegas Aida, Kamis 24 Januari 2019.
Dibandingkan dengan negara di kawasan, utang luar negeri jangka pendek Indonesia relatif stabil di kisaran 15 persen - 26 persen. Sementara itu, Filipina yang menyentuh 16,8 persen, Malaysia dan Thailand yang berada di atas 14 persen.
Tidak hanya utang jangka pendek, rasio utang terhadap PDB Indonesia yang mengambarkan solvabilitas utang cukup stabil di kisaran 34 persen terhadap PDB dalam tiga tahun terakhir. Posisi Indonesia jauh bila dibandingkan Turki dan Malaysia yang mencapai masing-masing 57persen terhadap PDB dan 65 persen terhadap PDB.
Hingga saat ini, BI mencatat sekitar 90 persen total utang luar negeri Indonesia telah dilindungi (hedging). Aturan hedging ini sudah didorong baik oleh BI dan Kementerian BUMN bagi korporasi di dalam negeri.
Posisi ULN Indonesia pada akhir November 2018 tercatat US$372,9 miliar, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$183,5 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$189,3 miliar.
Posisi ULN tersebut meningkat US$12,3 miliar dibandingkan posisi pada akhir bulan sebelumnya karena faktor neto transaksi penarikan ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Alhasil utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.
Secara tahunan, ULN Indonesia pada akhir November 2018 tumbuh 7,0 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 5,3 persen (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut bersumber baik dari pertumbuhan ULN pemerintah maupun ULN swasta. ULN pemerintah tumbuh meningkat pada November 2018. Posisi ULN pemerintah pada akhir November 2018 sebesar US$180,5 miliar atau tumbuh 4,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,3 persen(yoy).
Posisi ULN pemerintah tersebut meningkat US$5,1 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada akhir bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik selama November 2018.