Menteri Siti Sebut Ada 41 Titik Panas di Januari

Kamis, 24 Januari 2019 18:09 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam konferensi pers terkait pemeriksaan penerapan kontrak karya PT Freeport Indonesia di Gedung BPK, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018. Tempo I Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada peningkatan jumlah titik panas akibat kebakaran hutan pada periode 1-22 Januari 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. "Kalau lihat 2019 sampai dengan kemarin tanggal 21-22 jumlah hotspot-nya 41-an rata-rata. Dan itu lebih tinggi daripada hotspot 2018 pada periode yang sama," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 24 Januari 2019.

Baca juga: BMKG Prediksi Kemarau Lebih Panjang, Siti Nurbaya Minta Waspada

Siti mengatakan, peningkatan jumlah titik panas perlu diwaspadai. Sejumlah daerah yang sudah mengalami kebakaran hutan dan perlu diwaspadai pada tahun ini, Siti menyebutkan di antaranya Riau terjadi 11 kali, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Pada tahun lalu di periode yang sama, kata Siti, jumlah hotspot hanya sebanyak 17 titik. Dengan adanya peningkatan jumlah titik panas, Siti menyarankan beberapa hal kepada pemerintah di daerah. Salah satunya peningkatan patroli dan mengaktifkan kembali Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan. "Posisi siaga darurat harus diangkat. Kemudian monitoring dan analisis hotspot tetap harus dilakukan. Personil disiagakan," ujarnya.

Menurut Siti, langkah terpenting dan masih harus dikerjakan adalah mendampingi para petani yang terpaksa membuka lahan dengan cara membakar. Petani yang ingin membuka lahan, kata dia, harus didampingi Badan Restorasi Gambut (BRG). "BRG sudah punya latihan-latihan dan pendampingan di masyarakat, dan itu mungkin harus di skill up, ditingkatkan dan disebarkan," kata dia.

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Fuad menuturkan bahwa jumlah petani yang membuka lahan dengan cara membakar sudah jauh lebih berkurang. Sebab, masyarakat kerap melibatkan BRG saat membangun sumur bor. Lahan yang dibuka masyarakat juga tidak menjadi obyek kebakaran yang terjadi belakangan ini.

Advertising
Advertising

Nazir menuturkan, sejumlah kementerian bersama pemerintah daerah telah melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai cara bercocok tanam, membuka peternakan, dan perikanan air tawar di lahan gambut tanpa membakar sehingga tak ada titik panas. "Jadi masyarakat tetap bisa mengelola gambut dan dapat income dari tanaman atau ternaknya tanpa pakai api. Ternyata efektif. Radius 2 kilometer tidak ada api," kata Nazir.

Berita terkait

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

14 hari lalu

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

BMKG Balikpapan masih mendeteksi 107 titik panas di area Kalimantan Timur hingga 19 April lalu. Jumlahnya menurun namun tetap harus diantisipasi.

Baca Selengkapnya

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

20 hari lalu

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 169 Titik Panas di Kalimantan Timur, Terbanyak di Kutai Timur

22 hari lalu

BMKG Deteksi 169 Titik Panas di Kalimantan Timur, Terbanyak di Kutai Timur

BMKG mendeeteksi ada 169 titik panas di Kalimantan Timur. Terbanyak di wilayah Kutai Timur.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 84 Titik Panas, Naik Dari Sebelumnya, di Kalimantan Timur

28 hari lalu

BMKG Deteksi 84 Titik Panas, Naik Dari Sebelumnya, di Kalimantan Timur

BMKG mendeteksi 84 titik panas, naik dari sehari sebelumnya yang 59, di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

37 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Sinetron dan Film yang Dibintangi Donny Kesuma, Ini Perannya di Film Buya Hamka

44 hari lalu

Sinetron dan Film yang Dibintangi Donny Kesuma, Ini Perannya di Film Buya Hamka

Selain menjadi atlet berprestasi, Donny Kesuma merupakan aktor yang telah membintangi sejumlah sinetron hingga layar lebar di Tanah Air, yang terbaru ada Trilogi Buya Hamka

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

45 hari lalu

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 40 titik panas, diikuti Sumatra Barat 32 titik.

Baca Selengkapnya

Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

46 hari lalu

Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

Ke-19 titik panas tersebut terpantau berdasarkan sensor modis berupa Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

47 hari lalu

BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya