Sri Mulyani: Utang Itu Bukan Sesuatu yang Najis

Kamis, 24 Januari 2019 00:57 WIB

Sri Mulyani. Indrawati. Instagram.com/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta bantuan kepada para pejabat Kementerian Agama maupun rektor dan pengurus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) untuk menjelaskan masalah utang kepada masyarakat luas. Permintaan itu disampaikan saat Sri berpidato dalam acara rapat kerja nasional Kementerian Agama yang dihadiri sejumlah instansi terkait di bawahnya.

Baca juga: Sri Mulyani Berharap Dana Repatriasi Tetap Bertahan di Indonesia

"Saya boleh minta bantuan dong, anggaran Kementerian Agama banyak lho," kata Sri di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Januari 2019. Pernyataan itu pun disambut tawa oleh para peserta acara, termasuk sejumlah rektor dan pengurus IAIN yang hadir.

Sri menjelaskan bahwa pada dasarnya, sudah banyak kampus IAIN yang dibangun dengan berbagai instrumen yang disediakan negara, salah satunya yaitu lewat Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN. SBSN adalah bentuk lain dari utang melalui penerbitan surat berharga. "Jadi harusnya bapak bicara dong, itu semua instrumen utang, utang itu bukan sesuatu yang najis," ujarnya.

Tak hanya IAIN, kata Sri, beberapa asrama haji dan Kantor Urusan Agama atau KUA dibangun lewat SBSN ini. Pada Juli 2018, Kementerian Keuangan mencatat sebanyak 54 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang dibangun menggunakan SBSN ini. Total dananya mencapai Rp 3,53 triliun.

Persoalan utang memang menjadi perbincangan publik, terutama menjelang Pemilu Presiden 2019 ini. Berdasarkan data APBN Kita Januari 2019, utang pemerintah pusat hingga Desember 2018 mencapai Rp 4.418,3 triliun. Angka tersebut naik 10,6 persen dibanding akhir Desember 2017 sebesar Rp 3.995,25 triliun.

Walau demikian, kata Sri, pemerintah telah mengelola utang secara hati-hati dan bertanggung jawab. Menurut Sri, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (debt to GDP ratio) Indonesia sebesar 30 persen juga tidaklah tinggi dibandingkan negara lain. "Dibicarakan secara transparan. Bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Sri menuturkan bahwa melalui SBSN inilah, pemerintah bisa mengelola utang dengan akuntabilitas yang baik dan bermanfaat. Minggu depan pun, kata Sri, Ia akan keluar negeri untuk mengadakan roadshow demi menawarkan SBSN Global. Investor dari beberapa negara tertarik seperti dari Inggris, Hongkong, dan Dubai. "Bukan karena Sri Mulyani, tapi karena Indonesia dikelola dengan baik," ujarnya.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

19 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya