2018, Laba Bersih BNI Tumbuh Melambat

Rabu, 23 Januari 2019 17:12 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sepanjang tahun 2018 tumbuh melambat dibandingkan tahun 2017. Hingga akhir tahun 2018, laba bersih BNI mencapai angka Rp 15,02 triliun atau tumbuh 10,3 persen year-on-year (yoy) dari tahun 2017 yang hanya Rp 13,6 triliun.

BACA: BNI Resmikan Kantor Cabang Pertama di Kolaka Timur

Padahal di tahun 2017, pertumbuhan laba bersih mencapai dua kali lipatnya yaitu 20,1 persen dari perolehan 2016 yang hanya Rp 11,34 triliun. Capaian pertumbuhan laba 2018 ini juga meleset dari target persero yaitu sebesar 13 hingga 15 persen.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan kondisi ekonomi global seperti kenaikan suku bunga Amerika Serikat, perang dagang Amerika Cina, dan volatilitas harga komoditas menjadi penyebab laba tumbuh melambat. "Harus dilihat juga kondisi makronya," kata dia dalam jumpa pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Tahun 2018, kata Anggoro, sudah pasti berbeda dengan tahun 2017 baik secara kondisi perekonomian maupun nilai tukar rupiah. Walau demikian, Anggoro menyebut capaian ini cukup optimal mengingat kondisi yang ada tersebut. "Tahun 2018 bukan tahun yang mudah, tapi BNI masih bisa men-deliver sesuai guidance yang ada."

Advertising
Advertising

BACA: BNI Fasilitasi Ojek Kapal Pulau Pramuka Jadi Agen46 Terapung

Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah mengatakan salah satu penopang dari pertumbuhan laba tahun 2018 adalah pertumbuhan kredit yang masih mencapai nominal dua digit. Kredit tumbuh hingga sebesar Rp 512,78 triliun, atau meningkat 16,2 persen yoy dari tahun 2017 yang hanya Rp 441,31 triliun. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 ke tahun 2017 yang hanya tumbuh 12,2 persen.

Lalu, Endang juga menyampaikan 29,6 persen kredit disalurkan untuk segmen korporasi swasta. Lalu 21,6 persen disalurkan untuk Badan Usaha Milik Negara alias BUMN. Endang menyebut, kredit pada proyek pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas. "Pertumbuhan kredit untuk proyek infrastruktur mencapai 11,1 persen yoy, dari Rp 99,51 triliun pada 2017 menjadi Rp 110,6 triliun pada 2018.

Untuk diketahui, BNI ikut terlibat membiayai proyek infrastruktur oleh BUMN. Salah satunya yaitu membiayai proyek pembangunan jalan tol ruas Manado - Bitung sebesar Rp 623,56 miliar. Pengelolaan jalan tol ruas Manado - Bitung saat ini dijalankan oleh PT Jasamarga Manado Bitung (JMB). PT JMB merupakan perusahaan yang dimiliki oleh tiga perusahaan BUMN yaitu PT Jasa Marga, PT Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

BNI Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Officer Development Program 2024, Cek Syaratnya

6 hari lalu

BNI Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Officer Development Program 2024, Cek Syaratnya

BNI buka lowongan kerja untuk Officer Development Program atau ODP batch 2024 hingga Rabu, 29 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

11 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

15 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

17 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

17 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

18 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

19 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

22 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

22 hari lalu

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil membukukan pertumbuhan laba positif sebesar Rp15,98 triiliun di akhir Triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya