Ekonomi Global Melambat, Kurs Dolar AS Melemah

Rabu, 23 Januari 2019 07:35 WIB

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, New York - Kurs dolar AS sedikit melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Pelemahan kurs dolar AS itu karena daya tarik greenback sebagai mata uang safe-haven turun di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi global.

Baca: Rupiah Tembus 14.103 per Dolar AS, Paling Perkasa di Regional

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis 0,03 persen menjadi 96,30 pada akhir perdagangan. Adapun Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1362 dolar AS dari 1,1369 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2956 dolar AS dari 1,2888 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7118 dolar AS dari 0,7158 dolar AS.

Sementara dolar AS dibeli 109,29 yen Jepang, lebih rendah dari 109,64 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9970 franc Swiss dari 0,9976 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3349 dolar Kanada dari 1,3293 dolar Kanada.

Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin lalu merevisi prospek pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2019 menjadi 3,5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,7 persen. "Setelah dua tahun ekspansi yang solid, ekonomi dunia tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan, dan risiko-risiko sedang meningkat," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Senin, 21 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Sementara itu, sebuah laporan terpisah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari yang sama juga memperingatkan bahwa kombinasi yang mengkhawatirkan dari tantangan pembangunan dapat semakin merusak pertumbuhan global.

Sedangkan mata uang safe-haven yen Jepang memperpanjang kenaikannya didukung pertumbuhan global dan pound Inggris juga naik setelah data ekonomi menunjukkan tingkat pengangguran Inggris turun menjadi 4,0 persen, mengalahkan ekspektasi para analis.

Baca: Dolar AS Terbebani Sikap The Fed, Rupiah Menguat Jadi Rp 14.045

Pelemahan dolar AS pada 2019 adalah pandangan konsensus di antara pedagang pasar mata uang. Sebab, investor bertaruh bahwa bank sentral AS akan berhenti menaikkan suku bunganya dan ekonomi akan melambat setelah dorongan fiskal tahun lalu.

ANTARA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya