Luhut Emoh Diatur Australia Soal Baasyir, Apa Dampaknya?

Senin, 21 Januari 2019 17:51 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir murni merupakan persoalan kemanusiaan. Luhut juga mengomentari soal respons pemerintah Australia terhadap hal itu.

Baca: Luhut Sebut Tim Pencari CVR Lion Air Lebih Hebat dari Singapura

"Memang dia yang mengatur kita?" kata Luhut saat ditanya soal protes Australia mengenai pembebasan bersyarat Abu Bakar Baasyir di kantornya, Jakarta, Senin, 21 Januari 2019.

Lebih lanjut Luhut mengatakan pemerintah mementingkan aspek kemanusiaan terhadap ,Baasyir, seperti saat Baasyir dipindahkan dari Nusakambangan ke Jakarta. "Kan kemanusiaan juga. Karena kesehatan beliau udah tua, jadi kami pindahin kemari," kata Luhut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada telah melakukan kontak dengan pemerintah Indonesia terkait Abu Bakar Baasyir pada Sabtu pekan lalu. "Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne, dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

Sementara Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa keputusan ini sepenuhnya atas dasar kemanusiaan. Ini mengingat usia Abu Bakar Baasyir telah menginjak 80 tahun. "Yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya, beliau kan sudah sepuh. Ya pertimbangannya kemanusiaan," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Hal senada disebutkan oleh calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin. Ia meminta pemerintah Australia tak mengintervensi keputusan Presiden Jokowi, yang berencana membebaskan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir.

Ma'ruf Amin juga meyakini, persoalan pembebasan Abu Bakar Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antar kedua negara, lantaran memiliki kedaulatannya masing-masing. "Kita masing-masing kan punya kedaulatan," katanya.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia dan Australia mencatatkan defisit. Terakhir, selama Januari-November 2018 defisit perdagangan Indonesia terhadap Australia mencapai US$ 2,86 miliar dengan nilai impor sebesar US$ 5,46 miliar atau melampaui ekspor US$ 2,59 miliar.

Baca: Faisal Basri Kritik Impor Gula Meroket, Ini Reaksi Menteri Luhut

Pada serupa tahun 2017 juga tercatat defisit perdagangan Indonesia terhadap Australia sebesar US$ 2,28 miliar. Selama periode itu, tercatat nilai ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$ 2,28 miliar atau di bawah nilai impor dari negeri kangguru itu sebesar US$ 5,59 miliar.

DEWI NURITA

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

14 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

19 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

1 hari lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

1 hari lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya