Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, PLN: Rugi Kurs Hanya Pembukuan

Senin, 21 Januari 2019 12:01 WIB

Petugas mengecek aliran listrik seusai apel siaga pasukan piket Asian Games 2018 di Unit Area Pelaksana Pemeliharaan Cawang, Jakarta, Selasa, 10 Juli. Untuk mendukung kelangsungan acara itu, PLN menggelar apel pasukan siaga untuk mensuplai pasokan listrik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebutkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara mulai bangkrut ditanggapi oleh Direktur Keuangan PT PLN (Persero), Sarwono Sudarto. Sarwono menyatakan kerugian yang dialami perusahaan sebenarnya sudah mulai berkurang terutama karena penguatan nilai tukar rupiah.

Baca: Ekonom Tak Sepakat Prabowo Naikkan Rasio Pajak untuk Gaji PNS

“Kerugian kurs yang lalu kan hanya pembukuan saja. Tapi hari ini kan nilai tukar di kisaran Rp 14.100 kan. Moga-moga turun lagi," ujar Sarwono, akhir pekan lalu di Jakarta. "Sehingga akhir tahun 2019 makin baik."

Sebelumnya, kritik soal BUMN itu dilontarkan Prabowo di hadapan para relawan Roemah Djoeang di Posko Roemah Djoeang, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Ahad, 13 Januari 2019. Kala itu ia membacakan pidato yang garis besarnya menyindir sikap para elite.

Bermula dari membahas kondisi kesejahteraan masyarakat, Prabowo kemudian bercerita soal kondisi BUMN saat ini. Ia menyebut perseroan milik negara mulai bangkrut. "Kita lihat sekarang BUMN-BUMN milik negara, milik rakyat, kebanggaan kita, kebanggaan kita satu-satu hancur, satu-satu bangkrut," kata dia. "Tanya aja itu, tanya Garuda, pilot-pilot. Tanya Pertamina, tanya PLN, tanya semua pabrik-pabrik milik negara."

Advertising
Advertising

Lebih jauh Sarwono menjelaskan bahwa PLN tengah mengkaji opsi-opsi pembiayaan paling minim resiko untuk investasi pembangkit listrik. Pengkajian opsi pembiayaan ini juga dilakukan untuk menepis anggapan bahwa BUMN setrum itu mengalami kesulitan finansial.

PLN, kata Sarwono, sebelumnya memutuskan melakukan reprofilling, yang bisa menekan beban bunga dari semula 8 persen menjadi 6 persen serta memperpanjang tenggat jatuh tempo hingga 30 tahun. Selanjutnya, opsi lain seperti Global Bond juga bisa menjadi sumber alternatif pendanaan, dan tidak menutup kemungkinan sumber pendanaan lain seperti pinjaman perbankan, ataupun sekuritisasi. “Semakin banyak opsi ya makin leluasa. Sukuk, lokal Bond, pinjaman, reprofiling,” ucapnya.

Menurut Sarwono, kinerja keuangan PLN juga masih dalam tahap terkendali sesuai rencana investasi yang telah dicanangkan. Secara kumulatif penambahan pinjaman PLN senilai Rp 139 triliun hingga akhir kuartal III tahun 2018 juga tergolong lebih rendah dibandingkan tambahan penyerapan investasi senilai Rp 269 triliun.

Sarwono juga memastikan belanja modal perseroan mengalami peningkatan tahun ini lantaran sejumlah proyek pembangkit mulai beroperasi pada 2019. Tak hanya itu, struktur rasio utang terhadap ekuitas perusahaan masih sehat. Dengan ekuitas senilai Rp 900 triliun, PLN masih mempunyai batas utang 300 persen atau hingga Rp 2.000 triliun.

Besarnya penyerapan investasi menunjukkan kinerja PLN masih sehat karena bisa memanfaatkan pendanaan internal. "Bahkan pada 2019 ini ada sejumlah proyek yang menghasilkan dan nanti akan nambah ke capex kami,” kata Sarwono.

Selama 3 tahun terakhir sejak 2015 yang berakhir pada kuartal III tahun 2018 PLN juga telah menekan penghematan subsidi listrik dari Rp 139 triliun. Sementara kontribusi fiskal negara dari peningkatan pajak dan dividen senilai Rp 115,4 triliun.

Belum lagi, kondisi penurunan harga minyak mentah dunia serta mulai menguatnya rupiah menjadi sinyal baik bagi PT PLN (Persero). Setiap nilai tukar rupiah menguat Rp 100 per dolar AS dapat mengurangi kerugian PLN hingga Rp 1,3 triliun.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menembus Rp 15.000 per dolar AS sebelumnya membuat PLN harus membukukan rugi Rp 18,46 triliun pada kuartal III tahun 2018. Walhasil PLN saat itu mengalami kerugian kurs hingga Rp 17,32 triliun.

Baca: Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, Jokowi: Bicara Pakai Data

Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, rugi kurs hanya sebesar Rp 2,2 triliun. Rugi kurs muncul karena sebagian besar pinjaman PLN dalam bentuk valas.

BISNIS

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

22 menit lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

59 menit lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

5 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

5 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

9 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

9 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

9 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

9 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya