Prabowo Kritik Bank Nelayan Jokowi, KNTI: Ada Tapi Masih Kurang

Rabu, 16 Januari 2019 06:40 WIB

Gestur pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sadiaga Uno saat menyampaikan pidato kebangsaan di JCC Senayan, Senin, 14 Januari 2019. Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan dengan mengusung tema "Indonesia Menang". TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia atau KNTI angkat bicara ihwal bank nelayan yang disebut-sebut oleh calon presiden Prabowo Subianto. Persoalan nelayan ini mencuat setelah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji bakal membentuk Bank Tani dan Nelayan pada pidato kenegaraan Senin malam 14 Januari 2019.

Baca: Dedi Mulyadi Minta Prabowo Tunjukkan Data Lengkap Warga Kelaparan

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Martin Hadiwinata mengatakan saat ini memang telah tersedia akses pembiayaan bagi nelayan. "Jika membandingkan dengan 4 tahun lalu, kami mengapresiasi adanya upaya yang jelas pada nelayan terkait permodalan," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.

Tapi, kata Martin, perlu dicatat bahwa proses operasional baru mulai di tahun 2018 sehingga sangat baru. Saat ini, pemerintah sudah menggelontorkan duit Rp 273 miliar per November 2018 untuk 14.423 orang nelayan di 296 kota atau kabupaten. Tapi, jumlah itu masih kurang dibandingkan total keseluruhan nelayan yang mencapai 2,6 juta jiwa. "Belum lagi membandingkan dengan rakyat nelayan yang tinggal di pulau-pulau kecil."

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan, "kami akan dirikan Bank Tani dan Nelayan untuk membantu petani dan nelayan mendapatkan modal dan teknologi." Koordinator Juru Bicara Prabowo - Sandiaga Uno, Dahnis Anzar Simanjuntak mengatakan ini adalah janji Jokowi empat tahun lalu tapi ternyata tidak dijalankan.

Advertising
Advertising

Sementara Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika menyebut janji itu telah dijalankan. "Pemerintah telah mendirikan Bank Mikro Nelayan," kata Erani saat dihubungi, Ahad, 13 Januari 2019. Saat ini, ada 18 Bank Mikro atau Lembaga Keuangan Mikro Nelayan yang telah menyalurkan pinjaman pada 9.535 nelayan di 107 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

Tapi di luar itu, KNTI menyebut bahwa ada yang luput selain akses pembiayaan yaitu perlindungan nelayan. Padahal, mandatnya telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan. "Namun implementasinya sangat lamban dan cenderung diabaikan."

Selain itu, perlindungan sosial seperti asuransi perikanan juga belum menyentuh seluruh nelayan terlebih nelayan tradisional. Baru ada 19.279 nelayan yang mengakses asuransi mandiri, dibandingkan jumlah 2,6 juta nelayan seluruh Indonesia.

Baca berita lainnya tentang Prabowo Subianto di Tempo.co.

Berita terkait

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

12 menit lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

1 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

2 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

3 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

4 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

5 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

6 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

7 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

7 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

8 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya