Inflasi Rendah, BPS: Penduduk Miskin Turun 280 Ribu Orang

Selasa, 15 Januari 2019 14:00 WIB

Seorang pemulung mencari sampah pelastik di Kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, 8 Januari 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin periode Maret 2015 sebanyak 28,59 juta jiwa baik di perkotaan maupun di pedesaan. Jika dibanding periode September 2014, angka penduduk miskin bertambah 27,73 juta orang. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS menyebutkan sejumlah faktor mendorong penurunan jumlah penduduk miskin pada September 2018 menjadi 25,67 juta orang. Angka tersebut turun 280 ribu orang bila dibandingkan jumlah penduduk miskin per Maret 2018.

Baca: BPS: Neraca Perdagangan Desember 2018 Defisit USD 1,1 Miliar

"Angka ini juga menurun sebesar 0,91 juta orang terhadap September 2017," kata Kepala BPS Suhariyanto, Selasa, 15 Januari 2019. Ia menyebutkan, persentase penduduk miskin pada September 2018 mencapai 9,66 persen atau turun 0,16 persentase poin terhadap Maret 2018 dan menurun 0,46 persen terhadap September 2017.

Suhariyanto menjelaskan, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan antara lain adalah upah riil buruh tani per hari yang meningkat, kenaikan nilai tukar petani (NTP), inflasi yang cukup rendah serta harga eceran yang mengalami penurunan. Dari catatan BPS, upah riil buruh tani per hari pada September 2018 naik sebesar 1,6 persen dibandingkan Maret 2018.

Sementara itu, NTP pada September 2018 naik sebesar 1,21 persen menjadi 103,17 dibandingkan Maret 2018. Terkait dengan inflasi umum, selama Maret-September 2018 cukup rendah yaitu sebesar 0,94 persen.

Advertising
Advertising

Harga eceran untuk beberapa komoditas pokok juga mengalami penurunan sepanjang periode Maret-September 2018, contohnya beras turun 3,28 persen, daging sapi 0,74 persen, minyak goreng 0,92 persen, dan gula pasir 1,48 persen. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 7,02 persen, atau turun menjadi 6,89 persen pada September 2018.

Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2018 sebesar 13,20 persen, turun menjadi 13,10 persen pada September 2018. Dibanding Maret 2018 jumlah penduduk miskin September 2018 di daerah perkotaan turun sebanyak 13.100 orang dari 10,14 juta orang pada Maret 2018 menjadi 10,13 juta orang pada September 2018. Sementara itu, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun sebanyak 262.100 orang dari 15,81 juta orang pada Maret 2018 menjadi 15,54 juta orang pada September 2018.

Baca: Tiga Kritik Indef soal Data Kemiskinan BPS

BPS juga melaporkan garis kemiskinan pada September 2018 tercatat sebesar Rp 410.670 per kapita per bulan. Angka tersebut dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 302.022 atau 73,54 persen dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 108.648 atau 26,46 persen.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya