Tujuh Alasan LRT Jabodebek Dibangun Melayang

Senin, 14 Januari 2019 14:44 WIB

Kondisi pengerjaan proyek LRT Jabodetabek di kawasan Cawang, Jakarta Timur, 22 Agustus 2017. Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana memperluas kawasan ganjil genap hingga ke area pembangunan LRT. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Pundjung Setya Brata, mengatakan pembangunan Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi alias LRT Jabodebek telah dilakukan dengan persiapan dan studi yang matang. "Kami sudah lakukan kajian, inilah yang paling optimum," kata Pundjung di Pabrik Precast LRT Jabodebek di Jakarta, Senin, 14 Januari2019.

Baca juga: Adhi Karya Jawab Kritik Jusuf Kalla Soal Biaya LRT Kemahalan

Pernyataan ini disampaikan menanggapi kritik dari Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK bahwa biaya pembangunan LRT kemahalan, yaitu mencapai Rp 500 miliar per kilometer. JK menilai biaya pembangunan yang sangat besar ini sangat tidak efisien dan bakal membuat biaya balik modal oleh Adhi Karya bakal berat.

Beberapa hal yang sebenarnya dipertanyakan oleh JK yaitu alasan pembangunan LRT dilakukan di pinggir jalan tol. JK menilai khusus untuk konstruksi LRT diluar Jakarta bisa dibangun menapak di atas tanah saja agar, tidak perlu seluruhnya di samping tol dan tidak perlu dibangun secara layang atau elevated secara keseluruhan.

Sementara Adhi Karya menjelaskan ada banyak pertimbangan sehingga pembangunan tiga ruas LRT (Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas) dilakuka secara elevated, bukan at grade (menapak di tanah) ataupun underground. Berikut perinciannya:

Advertising
Advertising

1. Menghilangkan perlintasan sebidang dengan jalan. Dengan begitu, kapasitas jalan akan semakin tinggi karena tidak ada gangguan kereta lewat dan menghindari kecelakaan lalu lintas.

2. Memastikan kapasitas ataupun frekuensi perjalanan kereta dapat maksimum tanpa mengganggu lalu lintas. LRT ini bakal menggunakan sistem persinyalan moving block sehingga jarak antar kereta atau headway hanya 3 menit saja.

3. Banyak flyover, jembatan penyeberangan orang atau JPO, dan konstruksi lainnya di sepanjang 44,34 kilometer jalur LRT. Kalaupun akan menggunakan bentuk at grade, maka Adhi Karya menyarankan agar diterapkan di LRT fase dari dari Cibubur menuju Bogor.

4. Menjaga kemiringan minimum jalur. Adhi Karya menerapkan kemiringan 27 persen atau ketinggian 27 meter dari atas tanah untuk setiap 1000 meter. Sebab, bila jalur atau trase-nya naik turun alias elevated plus at grade, maka kenyamanan penumpang bakal berkurang, membutuhkan sarana yang lebih besar dan biaya operasional alias operational expenditure (opex) yang tinggi.

5. Meminimalkan pembebasan lahan. Sebab, bila konstruksi LRT dibuat at grade, maka banyak ruang bebas yang harus dibebaskan karena membutuhkan area kosong di pinggiran yang lebih besar.

6. Memaksimalkan fungsi ruas di pinggir jalan. Ini karena jalur layang LRT tidak akan mengubah fungsi lahan di bahwa jalur mereka.

7. Meminimalkan masalah sosial atau gangguan dari orang-orang tak bertanggung jawab yang sering terjadi pada jalur at grade. Jalur at grade seperti Commuter Line Jabodetabek sebelumnya sempat mengalami beberapa kejadian, mulai dari dicoret hingga dilempar batu dari luar.

Berita terkait

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

2 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

4 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

17 hari lalu

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama libur panjang Lebaran periode 6 hingga 12 April 2024 mencapai 151.871 orang.

Baca Selengkapnya

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

LRT Jabodebek mengalami penyesuaian jadwal khusus untuk libur lebaran, sedangkan LRT Jakarta tetap beroperasi seperti biasa.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Operasikan 260 Perjalanan per Hari saat Libur Lebaran, Tarif Promo Maksimal Rp 10 Ribu

26 hari lalu

LRT Jabodebek Operasikan 260 Perjalanan per Hari saat Libur Lebaran, Tarif Promo Maksimal Rp 10 Ribu

Keberangkatan pertama LRT Jabodebek akan dimulai dari Stasiun LRT Jatimulya menuju Stasiun LRT Dukuh Atas.

Baca Selengkapnya

1,3 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek selama Maret 2024

31 hari lalu

1,3 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek selama Maret 2024

PT KAI mencatat ada sebanyak 1.339.810 pengguna Light Rail Transit atau LRT Jabodebek selama Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Sebut THR dan Gaji ke-13 ASN 2024 Dibayarkan 100 Persen, Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Akses Internet Gratis

47 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Sebut THR dan Gaji ke-13 ASN 2024 Dibayarkan 100 Persen, Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Akses Internet Gratis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan THR dan gaji ke-13 untuk ASN akan dibayarkan 100 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Penumpang LRT Boleh Makan dan Minum untuk Buka Puasa di Dalam Kereta

50 hari lalu

Selama Ramadan, Penumpang LRT Boleh Makan dan Minum untuk Buka Puasa di Dalam Kereta

Penumpang LRT selama puasa Ramadan diperbolehkan buka puasa di dalam kereta hingga 1 jam setelahnya.

Baca Selengkapnya

6 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Sudah Layani 7 Juta Penumpang

52 hari lalu

6 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Sudah Layani 7 Juta Penumpang

LRT Jabodebek telah beroperasi lebih dari 6 bulan dan melayani 7.253.325 penumpang.

Baca Selengkapnya

Banggakan MRT hingga Kereta Cepat di Era Jokowi, Budi Karya: Semua Memuji

55 hari lalu

Banggakan MRT hingga Kereta Cepat di Era Jokowi, Budi Karya: Semua Memuji

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tidak ada yang menilai jelek MRT dan kereta cepat yang dibangun di era kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya