Investasi Masuk Surabaya Tembus Rp 57 Triliun Sepanjang 2018

Reporter

Antara

Jumat, 11 Januari 2019 13:50 WIB

Pemerintah kota Surabaya meluncurkan Suroboyo Bus, 7 April 2018. Masyarakat dapat naik bus dengan membayar menggunakan sampah plastik. TEMPO/ARTIKA FARMITA

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Surabaya menyatakan investasi masuk ke Kota Pahlawan, Jawa Timur, selama 2018 menembus angka Rp 57,37 triliun.

BACA: Hingga 2023, Investasi Tambang Freeport USD 1,4 Miliar Per Tahun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya Nanis Chairani, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mengatakan investasi pada 2018 melebihi target awal yang ditetapkan yakni sebesar Rp41,58 triliun.

"Para investor dari dalam dan luar negeri menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Surabaya. Tentu saja, hal itu karena kondisi kota yang aman, nyaman, dan kondusif," katanya.

BACA:Baru Diluncurkan, Surat Utang SBR005 Sudah Laku Rp 53,4 Miliar

Menurut dia, nominal investasi tersebut berasal dari tiga sumber yakni penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp 0,71 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp0,14 triliun, dan Rp56,5 triliun dari non-fasilitas.

Nanis mengatakan non-fasilitas masih menjadi penyumbang dominan dalam pencapaian tersebut. Non-fasilitas merupakan investor yang memiliki badan usaha dengan nilai kurang dari Rp15 miliar dan kebanyakan berasal dari lokal. Hal tersebut menunjukkan bahwa perekonomian di Surabaya mampu berjalan mandiri, tanpa terlalu bergantung pada modal asing.

"UMKM, 'startup', dan industri-industri rumahan atau kecil itu juga termasuk non-fasilitas. Perkembangannya cukup signifikan, sehingga angka investasinya juga cukup fantastis. Sebab, pemerintah kota juga memiliki kepedulian tinggi pada pemain di industri kecil dan menengah ini," ujarnya.

Nanis menyadari kesuksesan itu bukan tanpa alasan karena sederet inovasi kerap dilakukan demi menunjukkan Surabaya sebagai kota ramah investor. Hal itu juga demi turut merealisasikan misi yang dibawa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakni mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antarpulau dan internasional.

Selain itu, lanjut dia, Surabaya memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik dan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif. DPM-PTSP juga kerap melakukan diskusi dengan banyak pihak, terutama investor dalam dan luar negeri.

"Kami mengundang para investor, lalu memaparkan potensi apa saja yang ada di Surabaya. Selain itu, faktor pendukung seperti infrastruktur, keamanan, dan perizinan yang menjanjikan membuat investasi mereka terus berkembang," ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) DPD Jawa Timur Tjahjono Haryono. Menurutnya, Surabaya menjadi kota yang kondusif untuk berinvestasi yang dibuktikan tiap tahun jumlah pengusaha kafe dan restoran terus mengalami kenaikan.

Dari 2017 ke 2018, tercatat 20 persen pertumbuhan pengusaha kuliner. Mereka hadir dengan banyak inovasi, terutama menu yang disajikan dan interior kafe yang unik.

"Masyarakat di Surabaya sangat apresiatif dengan usaha baru yang muncul. Jika ada kafe atau restoran yang baru buka, mayoritas pasti akan ramai," ujarnya.

Gaya hidup modern dan aktif di jejaring sosial juga menjadi salah satu faktor usaha yang berkembang. Lewat media sosial, promosi bisa dilakukan dengan tepat dan cepat.

Hal lain yang membuat bisnis terus tumbuh di Surabaya adalah faktor infrastruktur. Tjahjono mengakui bahwa Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia memiliki infrastruktur yang mumpuni. Terlebih, pemerintah kota juga sangat kooperatif dengan mempermudah perizinan pendirian usaha baru.

Baca berita tentang investasi lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

8 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

17 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya