Rupiah Menguat di Pasar Spot ke Level 14.048 per Dolar AS

Jumat, 11 Januari 2019 12:30 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah hari ini di level Rp 14.076 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12 persen dari posisi Rp 14.093 kemarin. Kurs jual ditetapkan Rp 14.146 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp 14.006 per dolar AS.

Baca: Bank Indonesia Yakin Nilai Tukar Rupiah 2019 Bergerak Stabil

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berbalik menguat 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp 14.048 per dolar AS pada pukul 10.59 WIB. Nilai tukar rupiah sempat tergelincir terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat perdagangan dibuka. Rupiah terdepresiasi 20 poin atau 0,14 persen di level Rp 14.073 per dolar AS pagi ini dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis lalu, nilai tukar rupiah ditutup menguat 72 poin atau 0,51 persen di posisi Rp 14.053 per dolar AS, apresiasi pada hari kedua berturut-turut. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.045 - Rp 14.084 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang di Asia menguat, dipimpin yuan offshore yuan onshore China yang masing-masing terapresiasi 0,59 persen dan 0,51 persen terhadap dolar AS. Mata uang Asia bergerak stabil saat investor mencermati dampak kemungkinan berhentinya kenaikan suku bunga di Amerika Serikat menimbang latar belakang pertumbuhan global yang memburuk.

Advertising
Advertising

Dalam agenda Economic Club of Washington, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell menegaskan kembali pandangan para pembuat kebijakan lain bahwa The Fed akan bersabar mengenai kenaikan suku bunga. Namun, sejumlah investor juga mewaspadai perselisihan politik yang berkepanjangan di Washington mengenai anggaran tembok yang diinginkan oleh Trump di perbatasan AS-Meksiko.

Isu ini telah menyebabkan penutupan sebagian layanan pemerintah federal (partial government shutdown) pada hari ke-20. “Mata uang Asia telah didukung oleh sikap sabar The Fed dan meningkatnya hubungan AS-Cina. Ada ruang untuk penguatan lebih lanjut jika penutupan sebagian layanan pemerintah federal di AS mulai mengikis dolar AS,” kata kepala riset di ANZ, Khoon Goh.

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,174 poin atau 0,18 persen ke level 95,365 pada pukul 10.52 WIB.

Baca: Rupiah Fluktuasi Terlalu Cepat, Ketua Kadin: Repot Bikin Planning

Indeks dolar kembali bergerak di zona merah dengan dibuka turun 0,100 poin di level 95,439 pagi ini. Sebelumnya pada perdagangan Kamis lalu, indeks dolar mampu rebound dan berakhir menguat 0,34 persen atau 0,320 poin di posisi 95,539.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

14 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya