Besok, Surat Utang SBR005 dengan Kupon 8,15 Persen Bisa Dipesan

Rabu, 9 Januari 2019 17:15 WIB

Pegawai Kementerian Keuangan bisa menjadi teladan yang nyata dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai besok akan memasarkan produk investasi berbentuk surat utang Saving Bond Retail seri SBR005.

Baca: Luhut: Jika Pengelolaan Utang Berbahaya, Respons Market Gak Bagus

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atau DJPRR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menjelaskan, instrumen investasi itu sangat terjangkau. "Bisa kamu beli mulai Rp 1 juta,” katanya, dikutip dari siaran pers, Rabu, 9 Januari 2019.

Loto menjelaskan, pemerintah melibatkan banyak mitra distribusi sehingga investor tidak akan susah untuk mendapatkannya selama kuota masih ada. Adapun batas pemesanan instrumen ini adalah Rp 3 miliar per investor individu.

Kementerian Keuangan menyebutkan masa pemasaran akan dibuka sejak Kamis (10 Januari 2019) hingga Kamis (24 Januari 2019). Pemesanan dapat dilakukan melalui 6 bank, yakni Bank Mandiri, Bank Permata, Bank BCA, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BTN.

Advertising
Advertising

Selain itu, bisa juga melalui Trimegah Sekuritas, Bareksa atau Tanamduit. Pilihan lainnya, yakni melalui fintech peer-to-peer lending, yakni Modalku dan Investree.

SBR005 merupakan instrumen investasi bersifat tabungan, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dan tidak dapat dicairkan sesuka hati. Masa investasinya adalah 2 tahun dan jatuh tempo pada 10 Januari 2021. Investor dapat mencairkan maksimal 50 persen investasinya setelah setahun, yakni pada 27 Januari – 4 Februari 2020.

Kupon instrumen ini adalah sebesar 8,15 persen. Ini adalah kupon minimal yang terbentuk dari nilai BI 7 Days Repo Rate yang saat ini yang di level 6 persen ditambah spread premi 215 basis poin atau 2,15 persen.

Nantinya, bila BI 7DRR naik lebih tinggi dalam 2 tahun ke depan, kupon instrumen ini juga akan ikut naik. Namun, bila BI 7 DRR turun lebih rendah dari 6 persen, kupon instrumen ini tetap bertahan di level 8,15 persen dan disebut floating with floor. Penyesuaian kupon dilakukan tiap tiga bulan sekali. Kupon akan dibayarkan tiap bulan dengan potongan pajak 15 persen.

Terkait hal itu, Kementerian Keuangan akan menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi ke 6 kota di Indonesia tentang produk investasi SBR005 tersebut. Sosialisasi dan edukasi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi investor ritel tentang produk surat berharga negara yang bisa mereka beli, khususnya kini SBR005.

Berikut ini daftar 6 kota yang akan dikunjungi DJPPR untuk sosialisasi dan edukasi:

1. Batam : 9-10 Januari 2019

2. Madiun : 10-11 Januari 2019

3. Palangkaraya : 14-15 Januari 2019

4. Kendari : 16-17 Januari 2019

5. Ambon : 17-18 Januari 2019

6. Mataram : 17-18 Januari 2019

Baca: Kubu Prabowo Sentil soal Utang Bank BUMN Melonjak di Era Jokowi

Bagi masyarakat yang berminat untuk menghadiri kegiatan sosialisasi di kota-kota tersebut, dapat menghubungi Direktorat Surat Utang Negara DJPPR melalui telpon 021-3810175. Email bisa disampaikan kepada Aji di alamat nuraji94@kemenkeu.go.id atau Heldi di alamat helmi.widyantoro@kemenkeu.go.id

BISNIS

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

4 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

9 jam lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

1 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

7 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

11 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

12 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

12 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya