Natal dan Tahun Baru, Kebutuhan Uang Kartal Yogya Capai Rp.3,4 T

Rabu, 19 Desember 2018 14:32 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bank Indonesia Yogyakarta memperkirakan permintaan uang kartal pada libur Natal dan Tahun Baru 2019 mencapai Rp 3,4 triliun. Padahal tahun lalu hanya mencapai Rp 1,6 triliun.

Baca juga:
Menjelang Natal dan Tahun Baru, 6.092 Bus Tak Lulus Ramp Check

Permintaan uang kartal perbankan di DIY untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru tercatat sebesar Rp 2,3 Triliun, atau meningkat sebesar 43 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Budi Hanoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Yogyakarta, Rabu, 19 Desember 2018.

Terhitung 14 Desember 2018, realisasi terhadap proyeksi telah mencapai 39 persen dari jumlah proyeksi yang disampaikan perbankan.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan uang kartal di DIY pada periode Natal dan Tahun Baru 2019, Bank Indonesia DIY telah mempersiapkan uang kartal (baik kertas maupun logam) dalam jumlah yang cukup.

“Oleh karenanya masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan keterbatasan uang tunai selama periode tersebut,” kata dia.

Permintaan ini mendasarkan jumlah pengajuan dari kalangan perbankan yang ada di DIY. Mereka sudah mengestimasikan berapa kebutuhan uang kartal selama masa liburan ini. Baik yang disalurkan secara langsung maupun untuk mengisi kebutuhan uang melalui mesin ATM.

“Kita siapkan sesuai permintaan baik uang pecahan besar, kecil baik kertas ataupun logam,” kata dia.

Meningkatkan permintaan ini, kata Budi, tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi DIY yang terus meningkat. Pada 2016 lalu pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 5,6 persen dan naik di 2017 mencapai 5,9 persen. Pada 2018 ini diperkirakan mencapai 6,03 persen.

Tren pertumbuhan ekonomi seperti ini selalu berbanding lurus dengan kebutuhan uang kartal. Sehingga jumlah kebutuhan uang pun meningkat. Apalagi dalam kondisi inflasi, akan membawa dampak meningkatnya permintaan uang beredar.

“Liburan Natal tahun baru ini masih sampai awal Januari, dan bank sudah menghitung kebutuhan uang di ATM saat libur,” kata dia.

Ketua Tim Pengelolaan Uang Rupiah dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Yogyakarta, Hendarwan mengatakan pihaknya juga mencatat adanya pertumbuhan transaksi pembayaran non tunai. Sebab, masyarakat sudah semakin terbiasa dengan berbelanja secara online maupun jual beli dengan kartu debet ATM, transfer, e toll, maupun aplikasi lain.

Transaksi seperti ini ikut andil dalam menahan jumlah permintaan uang kartal. Namun, Bank Indonesia cukup sulit menghitung berapa tingkat pertumbuhan transaksi non tunai seperti penggunaan ATM dari nasabah di DIY yang belanja di luar daerah.

“Apakah itu termasuk transaksi non tunai DIY atau masuk di kota lain. Itu sudah menjadi tren di masyarakat,” kata dia.

Baca berita Natal dan Tahun Baru lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

13 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

14 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

19 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya