Perbaiki Ekspor, Pemerintah Kebut Finalisasi Perjanjian Dagang

Selasa, 18 Desember 2018 21:37 WIB

Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri peluncuran buku "Jokowi Menuju Cahaya" di Jakarta, Rabu, 13 Desember 2018. Buku tersebut mengemas pengalaman masa kecil, hikmah, cita-cita yang dilakukan untuk sekitar serta keinginan Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia dengan prinsip keadilan bagi seluruh rakyat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk menyelesaikan sejumlah perjanjian kerja dengan negara lain guna menggenjot nilai ekspor. Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK sore tadi mengumpulkan sejumlah menteri perekonomian di kantornya, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018.

Simak: Ekspor Anjlok, Sri Mulyani: Terimbas Perang Dagang Cina - AS

Dalam rapat yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

"Membahas terkait instrumen tentang perundingan perdagangan dengan beberapa negara. Minta beberapa keputusan tentang beberapa hal, yang mencakup bahan perundingan dengan negara-negara lain," katanya kepada media seusai rapat.

JK menuturkan Indonesia ingin segera menyelesaikan perjanjian bisnis dengan negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. "Bagaimana kami masuk dalam pola perdagangan yang lebih baik, dengan negara-negara lainnya. kemarin kan dengan empat negara eropa sudah selesai," ujarnya.

Advertising
Advertising

Melalui kerja sama ini, JK yakin neraca perdagangan Indonesia yang defisit akan membaik. "Itu antara lain cara agar posisi ekspor kita lebih baik lah," tuturnya.

Ia menuturkan negara lain seperti Thailand dan Vietnam juga memiliki perjanjian yang sama. "Karena itu kami mengejar sistem itu, agar ekspor kita bisa lebih baik," kata JK.

JK mengakui jika defisit neraca perdagangan pada November 2018 mencapai US$ 2,05 miliar seperti yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik. Menurut BPS, nilai ekspor pada November 2018 tercatat US$ 14,83 miliar atau turun 3,28 persen secara year on year. Sementara itu, nilai impor tercatat US$ 16,88 miliar atau naik 11,68 persen

JK mengatakan terjadinya defisit itu antara lain disebabkan faktor eksternal. "Harga-harga komoditi turun lagi, seperti batubara turun, CPO turun, karet turun," ujarnya.

Ia mengklaim jika dihitung volume impor komoditas tersebut sebenarnya tidak menurun, yang menurun adalah nilainya. "Ekspor sama tetapi dia punya value, nilainya, turun. Sedangkan yang dihitung dalam neraca perdagangan itu nilai," tuturnya.

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

19 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

6 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

6 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

11 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

14 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya