Perakit iPhone Bakal Gelontorkan Investasi US$ 1 Miliar di RI

Kamis, 13 Desember 2018 16:44 WIB

Seorang pria memegang handphone baru Apple, iPhone XS dan XS Max, saat acara peluncuran di Steve Jobs Theater, Cupertino, California, 12 September 2018. Apple merilis tiga iPhone terbaru, yaitu iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR, yang merupakan penerus dari iPhone X. REUTERS/Stephen Lam

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut investasi dari perusahaan perakit iPhone, Pegatron, di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS. Ia berharap perusahaan asal Taiwan itu bakal merampungkan perizinannya di dalam negeri pada triwulan I 2019.

Baca: Produsen iPhone Bakal Masuk RI, Luhut: Semua Izin Kami Urusin

"Kami juga terus memonitor dan kelihatannya itu menjadi salah satu yang masuk di Batam, kita tunggu saja sampai dia memasukkan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal," ujar Airlangga di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Menurut Airlangga, Pegatron bukan satu-satunya perusahaan yang bakal memindahkan pabriknya ke Indonesia. Pasalnya, sejumlah perusahaan menilai dalam kondisi ancaman perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, Indonesia dinilai sebagai negara yang stabil dan demokratis. "Kita juga dilihat sebagai pasar terbesar di Asean dan bisa mengakses pasar Asean," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan kabar akan masuknya perusahaan pabrikan iPhone, Pegatron, ke Batam. Menurut dia, perusahaan asal Taiwan itu menyatakan mau melakukan investasi di Indonesia, namun masih ragu-ragu lantaran perkara perizinan. "Saya sudah jawab, semua izin kami urusin, pokoknya kamu investasi di sini," ujar Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis, 6 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Bekas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengatakan siap membantu soal perizinan asalkan perusahaan asal Taipei itu mengikuti seluruh peraturan yang ada. Dengan demikian ia tidak mau investasi itu dipersulit untuk masuk ke Indonesia. "Supaya jangan ada sogok menyogok, nanti ketangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) lagi."

Menurut Luhut, investasi yang akan masuk nominalnya cukup bersar. Namun dia belum mau menyebutkan jumlah nominal investasi tersebut. Investasi itu, ujar dia, akan masuk ke Indonesia secara bertahap lantaran perseroan masih mau melihat dulu perkembangan bisnisnya di Indonesia.

"Kami memang mendorong orang-orang yang mau relokasi industrinya, terutama semi-konduktor, ponsel, dan elektronik ke Indonesia," ujar Luhut. Ia berharap rencana pabrik ponsel keluaran Apple itu bisa kelar pada triwulan I 2019.

Sebelumnya, Nikkei Asian Review memberitakan Pegatron telah memutuskan untuk merelokasi pabriknya dari Cina ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia. Langkah diversifikasi itu diambil perseroan merespons persoalan perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.

Baca: Dipicu Kehadiran iPhone, Apple Tembus Nilai Pasar USD 1 Triliun

Perusahaan manufaktur produk elektronik itu dikabarkan sedang mempersiapkan untuk memindahkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif bea masuk ke AS terhadap produk Cina ke sebuah pabrik sewaan di Batam dalam enam bulan ke depan.

Berita terkait

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

4 jam lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

4 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya