TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan kabar akan masuknya perusahaan pabrikan iPhone, Pegatron, ke Batam. Menurut dia, perusahaan asal Taiwan itu menyatakan mau melakukan investasi di Indonesia, namun masih ragu-ragu lantaran perkara perizinan.
Baca: Luhut Pandjaitan: Jokowi Galau Pembangunan Kilang Baru Belum Jadi
"Saya sudah jawab, semua izin kami urusin, pokoknya kamu investasi di sini," ujar Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis, 6 Desember 2018.
Bekas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengatakan siap membantu soal perizinan asalkan perusahaan asal Taipei itu mengikuti seluruh peraturan yang ada. Dengan demikian ia tidak mau investasi itu dipersulit untuk masuk ke Indonesia. "Supaya jangan ada sogok menyogok, nanti ketangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) lagi."
Menurut Luhut, investasi yang akan masuk nominalnya cukup bersar. Namun dia belum mau menyebutkan jumlah nominal investasi tersebut. Investasi itu, ujar dia, akan masuk ke Indonesia secara bertahap lantaran perseroan masih mau melihat dulu perkembangan bisnisnya di Indonesia.
"Kami memang mendorong orang-orang yang mau relokasi industrinya, terutama semi-konduktor, ponsel, dan elektronik ke Indonesia," ujar Luhut. Ia berharap rencana pabrik ponsel keluaran Apple itu bisa kelar pada triwulan I 2019.
Sebelumnya, Nikkei Asian Review memberitakan Pegatron telah memutuskan untuk merelokasi pabriknya dari Cina ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia. Langkah diversifikasi itu diambil perseroan merespons persoalan perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.
Perusahaan manufaktur produk elektronik itu dikabarkan sedang mempersiapkan untuk memindahkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif bea masuk ke AS terhadap produk Cina ke sebuah pabrik sewaan di Batam dalam enam bulan ke depan.
Baca: Luhut Sebut Kapal Sitaan Bisa Diserahkan ke Nelayan
Sumber Nikkei Asian Review yang mengetahui soal rencana itu mengatakan produk yang terdiri atas kotak set-top dan perangkat pintar lainnya itu menyumbang hampir US$ 1 miliar untuk pendapatan tahunan perusahaan. "Investasi akan dimulai dalam beberapa bulan, dan diprediksi berproduksi penuh pada pertengahan 2019," ujar sumber itu.
Simak berita lainnya terkait Luhut hanya di Tempo.co.