Pemerintah Anggarkan Rp 3 Triliun untuk Salurkan Kredit Ultra Mikro

Selasa, 11 Desember 2018 21:05 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menghadiri peluncuran program Sinergi Kementerian Pembiayaan Masyarakat Ultra Mikro, di Desa Pasir Angin, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 2017. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah lewat Kementerian Keuangan menganggarkan dana sebanyak Rp 3 triliun untuk program penyaluran kredit lewat skema pembiayaan Ultra Mikro atau UMi. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Marwanto Harjowiryono mengatakan jumlah ini meningkat jika dibandingkan anggaran pada tahun 2018 yang mencapai Rp 2,5 triliun.

BACA: Kredit Perbankan Diprediksi Tumbuh 10,08 Persen di Tahun Depan

"Hingga November 2018, pembiayaan UMi telah disalurkan sebesar Rp1,67 triliun kepada lebih dari 608.000 pelaku usaha mikro," kata Marwanto dalam konferensi pers di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Desember 2018.

Diluncurkan pada 2017, pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro yang belum dapat difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Pembiayaan UMi disalurkan melalui Badan Layanan Umum PIP dengan nilai pembiayaan paling banyak Rp 10 juta per debitur.

Berbeda dengan kredit KUR yang disalurkan lewat perbankan dengan memberikan subsidi bunga, lewat perbankan. Sedangkan, pembiayaan UMi disalurkan dari Pusat Investasi Pemerintah atau PIP kepada penyelenggara lembaga keuangan non bank yang sering menyalurkan kredit.

Advertising
Advertising

Marwanto menjelaskan jumlah anggaran untuk program pembiayaan UMi ini terus bertambah. Pada awal diluncurkan tahun 2017, pemerintah menganggarkan sebanyak Rp 1,5 triliun. Sedangkan pada 2018 sebanyak Rp 2,5 triliun dan pada 2019 mencapai Rp 3 triliun.

Tahun ini Marwanto menargetkan penyaluran kredit UMi mencapai Rp 1,8 triliun. Adapun sisanya sebanyak Rp 700 miliar akan ditambahkan untuk penyaluran pada tahun anggaran 2019. Apalagi pemerintah juga telah meluncurkan program digitalisasi penyaluran pembiayaan UMi.

BACA: BCA Gelontorkan Kredit Rp 7,1 T ke 10 Anak Usaha Pupuk Indonesia

Direktur Sistem Manajemen Investasi sekaligus Plt Dirut Pusat Investasi Pemerintah, Djoko Hendratto mengatakan digitalisasi pembiayaan UMi, dilakukan untuk menambah dan memperkuat penyaluran kredit. Apaladi, melalui platform digital atau Penyedia Jasa Sistem Pembayaran atau PJSP penyaluran kredit bisa menjangkau lebih banyak pengusaha ultra mikro.

"Kalau sendirian berapa kami bisa salurkan, makanya kami manfaatkan yang sudah profesional dan jangkauan mereka," kata Djoko.

Selain itu, kata Djoko, dengan digitalisasi pemerintah ingin memastikan bahwa aliran dana bisa dilacak sampai kepada para debitur yang menjadi target pembiayaan. Dengan digitalisasi, proses distribusi dana kredit pembiayaan juga menjadi lebih mudah serta cepat.

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

26 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

26 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

27 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya