Startup Pilihan Tempo 2018: Wahyoo, Polesan Warteg Gaya Milenial

Sabtu, 8 Desember 2018 14:13 WIB

CEO Wahyoo, Peter Shearer. TEMPO/Muhammad Hidayat

Jakarta - Sebagai bagian dari upaya mengembangkan ekosistem digital, Koran Tempo menggelar Startup Pilihan Tempo 2018. Berkolaborasi dengan Digitaraya, akselerator start-up yang disokong Google Developer Launchpad, penganugerahan tahunan untuk start-up ini memilih delapan usaha rintisan digital terbaik dalam empat kategori.

Baca juga: Tempo Umumkan Pemenang Startup Pilihan 2018

Pemenang pertama untuk kategori Best Newcomers adalah Wahyoo, dengan usaha warteg digital. Berikut profil Wahyoo.

Di mata Peter Shearer, warung tegal atau warteg memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Meski terkesan kumuh, kurang higienis, dan memakai sistem manajemen konvensional, warteg memiliki tempat tersendiri di masyarakat.

“Saya juga baru sadar saat melihat semua warteg yang saya lewati selalu penuh,” kata dia kepada Tempo, Rabu, 28 November 2018.

Oleh karena itu ia mendirikan perusahaan rintisan bernama Wahyoo pada Mei 2017. Wahyoo adalah platform jasa bagi pengusaha warung makan yang menyediakan berbagai layanan, seperti penjualan pulsa, edukasi usaha katering, program asistensi bisnis, hingga standardisasi kebersihan tempat usaha.

Peter juga menggandeng brand terkemuka untuk menjual sekaligus beriklan di warung mitranya. Pemilik warung bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari iklan. Pengiklan juga diuntungkan karena produknya dilihat ratusan pengunjung warteg setiap hari.

Dalam mengembangkan Wahyoo, Peter meninggalkan pekerjaan lamanya yang juga dikenal sebagai pendiri AR&Co. Perusahaan itu mengembangkan produk berbasis augmented reality (AR).

Seiring dengan pengembangan Wahyoo, Peter menemukan beberapa masalah yang dihadapi pengusaha warteg dan warung makan sederhana lain, seperti manajemen waktu yang buruk dan kesadaran akan kebersihan yang rendah. Catatan keuangan dari warteg tersebut juga kurang rapi. Akibatnya, meski laku, warteg dan warung nasi sederhana lain kerap dilecehkan sebagai tempat makan orang rendahan. Jauh dari kata keren dan tak cocok untuk generasi milenial yang mengedepankan gaya hidup mewah.

Awalnya, Peter mencoba menjalin kerja sama dengan 50 pemilik warteg di kawasan Jakarta Barat. Warung yang penampilan interiornya sederhana itu ia tata, dindingnya dilaburi kelir kuning yang menjadi ciri khas Wahyoo. Para pemiliknya diberikan bekal kelas manajemen dasar agar pembukuan dan perencanaan usahanya lebih tertata. Sebagian layanan dilakukan lewat aplikasi online. “Hanya, ada kesulitan saat itu, yakni tidak semua orang memiliki telepon seluler pintar,” ujar dia.

Mitra warteg yang bergabung dengan Wahyoo mendapatkan akses pada portal online untuk menjual berbagai produk, seperti pulsa. Layanan Wahyoo berkembang menjadi penyedia barang, permodalan, hingga akses pada bisnis baru. Dua bulan lalu, Peter juga merilis aplikasi ponsel pintar Wahyoo. "Lewat aplikasi ini, pemilik warung bisa belanja kebutuhan warung melalui kami, diantar gratis. Mereka bisa mendapat modal," ucapnya.

Saat ini, sudah ada 2.500 warung yang tergabung dalam jaringan Wahyoo. Peter menargetkan tahun depan sebanyak 15 ribu warung bisa bergabung. Namun, untuk bergabung di dalam Wahyoo, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi yaitu mereka harus menempati lahan legal dan memiliki produktivitas baik. Bagi Peter, peluang bisnis di warteg sangat besar mengingat di Jakarta ada 35 ribu warteg dan warung makan lain, dengan omzet minimal 100 porsi per hari.

Baca berita Startup lainnya di Tempo.co.

ANDI IBNU| KORAN TEMPO

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

18 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

19 jam lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

22 jam lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

5 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

25 hari lalu

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

Tempo menilai respons Bahlil tak mencerminkan itikad baik narasumber berita dan pejabat publik atas penyelesaian sengketa pers.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

25 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

26 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

27 hari lalu

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

PT Temprint mencabut laporan terkait dugaan penggelapan karena PT Gratina telah melunasi kewajiban.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

31 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya