Tarif Pesawat dan Harga Bawang Sumbang Inflasi November

Reporter

Antara

Senin, 3 Desember 2018 15:29 WIB

Inflasi Ramadan-Idul Fitri Terendah dalam Tiga Tahun

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan tarif angkutan udara menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi pada November 2018 sebesar 0,27 persen.

Baca juga: Darmin Nasution Prediksi Inflasi November di Bawah 3 Persen

"Penyebabnya tarif angkutan udara naik, andilnya ke inflasi 0,05 persen, karena banyak kegiatan akhir tahun," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 3 Desember 2018.

Suhariyanto mengatakan komoditas lainnya yang ikut menyumbang inflasi antara lain kenaikan harga bawang, BBM non subsidi, serta upah tukang bukan mandor. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen, diikuti kelompok kesehatan 0,36 persen.

Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen, kelompok bahan makanan 0,24 persen, kelompok sandang 0,23 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,20 persen.

"Kelompok bahan makanan tercatat rendah, karena harga-harga ada yang turun dan menyumbang deflasi seperti cabai merah, daging ayam ras, buah-buahan dan minyak goreng," katanya.

Advertising
Advertising

Terakhir, tambah Suhariyanto, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi pada November sebesar 0,05 persen.

Dalam kesempatan ini, inflasi inti tercatat sebesar 0,22 persen, inflasi harga diatur pemerintah mencapai 0,52 persen dan harga bergejolak sebesar 0,23 persen.

Dengan inflasi pada November tercatat sebesar 0,27 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-November 2018 telah mencapai 2,5 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,23 persen.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota menyumbang deflasi pada November 2018. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,5 persen dan inflasi terendah di Balikapan sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Medan sebesar 0,64 persen serta deflasi terendah di Pematangsiantar dan Pangkalpinang masing-masing 0,01 persen.

ANTARA

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

11 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya