Inflasi Diprediksi Melonjak, Darmin: Harus Cepat Ambil Keputusan

Sabtu, 1 Desember 2018 08:40 WIB

Transaksi jual beli sayuran di pasar tradisional, Jakart. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam mengantisipasi kenaikan laju inflasi pemerintah akan terus memperhatikan dua hal faktor. Dua faktor yang disebut menjadi sumber inflasi di dalam negeri ini adalah volatile food dan administered price.

Baca: BI: Inflasi November 0,18 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan perhatian akan pasokan sejumlah barang yang harganya cenderung berfluktuasi atau volatile food menjadi prioritas selama ini. Untuk mengendalikan inflasi dari volatile food ini, pemerintah berupaya menjaga pasokan sejumlah barang di antaranya adalah barang kebutuhan pokok.

Sementara sumber inflasi kedua yakni administered price adalah harga sejumlah barang yang diatur oleh pemerintah. Sejumlah barang itu di antaranya adalah harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi, tarif listrik dan lain-lain.

Nah, jika inflasi lebih tinggi disumbang administered prices, menurut Darmin, pemerintah harus lebih sigap mengendalikan volatile food. "Artinya kalau kita produksi bagus untuk volatile food mestinya tidak ada apa-apa. Harga tenang-tenang saja," ucapnya.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, kata Darmin, jika produksi barang volatile food tidak bagus, pemerintah harus cepat mengambil keputusan, misalnya dengan cara mengimpor. "Tapi kalau produksi tidak bagus, ya harus cepat mengambil keputusan," katanya. Ada kalanya pengambilan keputusan itu melalui proses tarik-menarik terlebih dahulu.

Pernyataan Darmin menanggapi perkiraan ekonom Faisal Basri soal laju inflasi mencapai 5 persen pada 2019. Menurut Faisal, kenaikan inflasi tersebut disumbang kenaikan tarif listrik dan harga BBM.

"Laju inflasi tahun depan tinggi karena disumbang penyesuaian harga BBM dan tarif dasar listrik," kata Faisal, Rabu, 28 November 2018.

Baca: Pantau Harga Pangan, Jokowi Mengaku Sarapan Angka Tiap Hari

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi tahun kalender pada Oktober 2018 mencapai angka 3,12 persen. Inflasi ini tercatat masih berada di bawah tingkat inflasi yang ditargetkan mencapai 3,5 persen sepanjang tahun. Adapun, sejak 2015 hingga 2018, pemerintah tercatat mampu menjaga angka inflasi di bawah 3,5 persen sepanjang tahun.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

6 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

8 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

15 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

16 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

17 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya