Pertamina Belum Akan Turunkan Harga BBM Ikuti Tren Minyak Dunia

Sabtu, 1 Desember 2018 08:15 WIB

Petugas tengah melakukan pengisian bahan bakar jenis Premium di SPBU kawasan Matraman, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menunda kenaikan harga Premium menjadi Rp 7.000 per liter karena ketidaksiapan PT Pertamina. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, mengatakan perusahaan masih dalam tahap evaluasi dan belum akan langsung menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Ia mengatakan tak ingin bersikap reaksioner dalam menanggapi turunnya harga minyak dunia saat ini.

Baca: 2019, Pertamina Targetkan Belanja Modal USD 5,5 Miliar

Adiatma mengatakan saat ini harga minyak dunia masih lebih tinggi dibanding harga asumsi dalam APBN, yakni sebesar US$ 48. “Kami belum lihat kestabilannya di harga berapa. Kami juga harus lihat supply, demand, dan langkah kompetitor bagaimana,” ujarnya, Jumat, 30 November 2018.

Seperti diketahui harga minyak dunia sedang menurun beberapa bulan terakhir. Kemarin, harga minyak berada di level US$ 60 per barel. Tren penurunan harga ini mulai terjadi pada pertengahan Oktober lalu, setelah sempat mencapai puncaknya pada awal Oktober di kisaran US$ 90.

Pemerintah selama ini tidak mencampuri kebijakan harga jual bahan bakar minyak nonsubsidi oleh distributor. Para penjual akan menyesuaikan harga jual sesuai dengan pergerakan harga minyak dunia.

Lebih jauh Adiatma menjelaskan Pertamina saat ini masih memiliki sisa stok crude dari kapal tanker yang datang di masa harga minyak dunia masih tinggi. “Kemungkinan habisnya di Desember 2018 hingga Januari 2019. Itu bagian dari evaluasi tadi,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Pertamina terakhir menyesuaikan harga BBM mereka pada 10 Oktober 2018. Harga BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax masih ada di kisaran Rp 7.800 dan Rp 10.400 per liter. Adapun harga Pertamax Turbo dan Pertamax Racing ada di kisaran Rp 12.250 dan Rp 42 ribu per liter.

Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia, Magda Naibaho, enggan berkomentar mengenai permintaan pemerintah. Begitu juga dengan External Relations PT Shell Indonesia, Dina Setianto. “Seperti yang kami biasa lakukan, apabila ada penyesuaian harga, kami akan mengumumkannya di website,” kata Dina.

Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, mengatakan penyesuaian harga dari para distributor merupakan hal yang wajar dan merupakan mekanisme pasar umum. Ia pun menilai dalam waktu dekat harga minyak dunia belum akan naik lagi secara drastis. Karena itu, ia menilai distributor harus segera menyesuaikan harga.

Baca: Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Naik 4 Persen Selama Natal dan Tahun Baru

“Mestinya distributor ikuti mekanisme pasar. Kalau kompetitor turunkan harga, sedangkan ada yang tetap bertahan, maka otomatis akan tergilas dalam persaingan,” kata Fahmy.

Simak berita menarik lainnya terkait Pertamina hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

21 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

22 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

5 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya