TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dengan memanfaatkan Dana Desa, sejak 2015 pemerintah Desa Ponggok, Klaten Jawa Tengah, membangun infrastruktur penunjang pariwisata. Infrastruktur itu berupa jalan desa, sanitasi, drainase, mandi cuci kakus (mck), sampai area parkir.

Baca: Luhut: Jokowi Minta Dana Pungutan Ekspor CPO untuk Petani Kecil

"Hasilnya? Desa Ponggok kini menjadi sebuah desa yang memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Jokowi dalam akun Facebooknya, Selasa, 27 November 2018.

Dari pariwisata, kata Jokowi, Desa Ponggok bisa mendapatkan penghasilan sampai Rp 14 miliar setahun.

Jokowi mengajak desa-desa lain yang memiliki potensi serupa, untuk belajar dan meniru apa yang dilakukan Desa Ponggok ini. "Apa pun keunggulan desanya," kata Jokowi.

Menurut dia sudah saatnya pemerintah desa memikirkan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikemas menjadi sebuah kekuatan ekonomi desa tersebut.

Setiap tahun, kata Jokowi, pemerintah mengucurkan Dana Desa dengan nilai yang selalu naik. Dia berharap Dana Desa ini tidak semata untuk pembangunan infrastruktur saja, tapi juga dimanfaatkan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan penggarapan potensi desa.

Dana desa merupakan salah satu program yang digagas pemerintahan Jokowi. Alokasi dana desa pertama kali pada 2015 sebesar Rp 20,67 triliun. Angka itu naik menjadi Rp 46,98 triliun pada 2016, dan naik lagi menjadi Rp 60 triliun pada masing-masing tahun 2017 dan 2018. Tahun depan, anggaran dana desa direncanakan naik menjadi Rp 70 triliun.

Adapun dalam unggahan Jokowi di Facebook itu, terdapat foto dan tulisan yang mengambarkan suasana wisata di Desa Ponggok. "Anak muda ini mengendarai sepeda motor di jalan berbatu dan beriringan dengan ikan-ikan. Beginilah gaya pengunjung kolam wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok di Klaten, Jawa Tengah. Mereka berfoto di bawah air. Umbul Ponggok memang begitu jernih karena dari mata air yang dibangun menjadi tempat wisata," ujar Jokowi.