Perbankan Mesti Melek Teknologi, Sri Mulyani: Agar Tak Seperti Dinosaurus

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 15 November 2018 12:42 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan saat menghadiri Remark Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) - LPEI Cocktail pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di The Laguna Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong para pemimpin perusahaan perbankan untuk memahami perkembangan zaman di era digital. Sebab, sektor keuangan saat ini berada di garis depan untuk bisa menyerap dan mengakomodasi perubahan teknologi yang terjadi.

Baca juga: Sri Mulyani Tanggapi Permintaan soal Anggaran Alutsista

"Leadership-nya harus mampu memahami perubahan teknologi sehingga tidak mengalami nasib seperti dinosaurus yang punah," ujar Sri Mulyani di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Sri Mulyani mengatakan tantangan industri keuangan dan perbankan ke depannya tidak mudah. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap industri perbankan Indonesia yang terus bertahan dalam 20 tahun terakhir, meski diterpa berbagai ujian.

Ujian yang ia maksud antara lain krisis keuangan global pada 2008-2009 lalu. Krisis tersebut, saat itu, mengancam hampir seluruh perekonomian negara di dunia. Namun, di saat yang sama, industri perbankan Indonesia terbukti bisa bertahan. Begitu pula pada saat terjadinya gejolak harga komoditas pada beberapa tahun terakhir yang sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia, perbankan nasional masih bertahan.

Belum lagi, ujar Sri Mulyani, dalam 20 tahun terakhir, industri perbankan nasional juga dihadapkan dengan gejolak suku bunga. Sempat terjadi era di mana suku bunga begitu tinggi, lalu turun hampir mendekati nol, dan kini kembali merambat naik kembali. Ia yakin perbankan Indonesia mampu menghadapi perubahan yang cukup signifikan.

"Lingkungan terus berubah, perbankan Indonesia harus bisa adjust dan berkembang. Itu modal yang bagus dan menjadi pondasi untuk terus maju dan akan dinamis," kata Sri Mulyani.

Ke depannya, Sri Mulyani melihat masuknya perubahan akibat teknologi bisa berdampak positif maupun negatif terhadap industri. Ia berharap para pelaku industri bisa melihat masuknya teknologi sebagai peluang positif ketimbang negatif. "Kita harus menyambut teknologi dengan sikap yang positif, daripada khawatir."

Justru, perubahan teknologi, menurut Sri Mulyani, harus bisa menjadi solusi atau opsi untuk mengakselerasi pembangunan di Indonesia. Untuk itu, pemerintah juga, menurut dia, terus melaksanakan tugasnya dalam membuat kebijakan menghadapi era digital ini.

Saat ini, ekonomi digital yang mestinya mendorong inklusi keuangan di Indonesia, masih belum bisa dinikmati masyarakat yang tidak memiliki akses ke dunia digital, misalnya daerah yang belum ada akses internet.

"Financial inclusion kita meski sudah naik dari 36 persen ke 48 persen menurut Bank Dunia, itu masih tertinggal seperti India, walau sudah di jalur yang benar," ujar Sri Mulyani. "Masih ada 50 persen masyarakat yang excluded, padahal kita punya unicorn global."

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional Kartika Wirjoatmodjo mengatakan transformasi digital kini telah terjadi, tak terkecuali di sektor perbankan. Transformasi itu kini terus mengubah wajah perbankan.

Seiring dengan revolusi industri 4.0 yang menelurkan para pelaku usaha baru di sektor keuangan, Kartika mengatakan perbankan mesti bisa lebih efisien, cepat, transparan, dan customer-centric. "Batasan antara kompetisi dan kolaborasi akan berbeda dengan sebelumnya, yang saat ini kita sering dengar dengan istilah co-opetition," ujar Kartika.

Baca berita Sri Mulyani lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

8 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya