Tim Prabowo Janji Pilih Menteri Ekonomi dari Kalangan Teknokrat

Senin, 12 November 2018 19:08 WIB

Perajin menunjukkan mobil mainan Hot Wheels yang dimodifikasi bergambar pasangan calon presiden di Desa Singocandi, Kudus, Jawa Tengah, Jumat, 5 Oktober 2018. Hot Wheels yang diubah warna cat serta diberi gambar pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi tersebut dijual dengan harga Rp 250 ribu per buah serta dipasarkan melalui media sosial. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berjanji bakal mengembalikan asas teknokrasi bila jagoannya menang dalam pemilihan presiden tahun depan. Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said, berujar posisi menteri-menteri bidang ekonomi bakal dijabat oleh para ahli di bidangnya alias teknokrat.

Baca: Pidato Lengkap Jokowi Soal Politikus Genderuwo

"Kami ingin industrialis terbaik di Kementerian Perindustrian, ekonom terbaik di Kementerian Keuangan, ahli trade terbaik menjadi Menteri Perdagangan , kami ingin anak muda yang mengerti bagaimana mendorong UMKM," ujar Sudirman di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin, 12 November 2018. Selain sektor ekonomi, sektor lain yang mesti dipegang oleh ahlinya adalah bidang hukum.

Menurut Sudirman, penting untuk mengembalikan kepengurusan ekonomi kepada teknokrat. Saat ini, dia melihat sejumlah kementerian ekonomi semakin tidak terlihat dipegang oleh ahlinya.

Bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu mengatakan di beberapa sektor, seperti energi, fiskal, usaha mikro kecil dan menengah, pertanian, perindustrian, dan perdagangan, semakin kehilangan jiwa teknokrasinya. Dampaknya, muncul agenda-agenda politik jangka pendek yang mengabaikan kepentingan jangka panjang.

"Cek saja, sektor industri, perdagangan, dan pertanian apakah berperilaku sebagai teknokrat?" ujar Sudirman. "Sudah lama kita tidak mendengar pernyataan teknokratis, itu yang kita tunggu."

Advertising
Advertising

Namun demikian, Sudirman membantah bila posisi menteri bidang ekonomi nantinya tidak bisa diisi politikus. Menurut dia, politikus pun banyak yang merupakan teknokrat. Artinya, boleh-boleh saja kalau posisi itu nanti diisi oleh orang yang memiliki afiliasi dengan partai politik.

"Tapi yang harus dipastikan adalah orang-orang yang dipilih harus lebih menonjol teknokrasinya daripada aspek politiknya, sehingga setiap kebijakan tidak hanya bersifat jangka pendek, namun juga jangka panjang," kata Sudirman.

Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Juliari Batubara, mengatakan hal yang diklaim kubu Prabowo melalui Sudirman Said itu boleh saja dilakukan. Namun, ia mengatakan menteri sejatinya adalah jabatan politik dan merupakan hak keistimewaan presiden untuk menunjuk.

"Saya yakin Pak Jokowi pada pemerintahan yang kedua akan menunjuk orang yang kompeten dan kredibel di bidangnya," ujar Juliari.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

9 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

13 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

13 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

14 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

17 jam lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

17 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

18 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya