Kementan Detailkan Praktik Ijon Penyebab Harga Jagung Naik

Senin, 12 November 2018 16:58 WIB

Panen raya jagung di Desa Nanjungan, Kecamatan Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan, Jumat, 14 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Ketut Diarmita, menyebut harga jagung di pasaran naik lantaran telah dikuasai oleh sejumlah produsen pakan atau feedmill. Para produsen pakan ini menerapkan sistem ijon atau pembelian diawal berupa panjar pada saat jagung baru ditanam.

Baca: Mentan Sebut Stok Jagung Dalam Negeri Dikuasai Perusahaan Besar

"Jadi kalau ke lapangan, jagung itu sudah dipanjar, Itu nyata," kata Ketut dalam diskusi di Jakarta, Senin, 12 November 2018. Walhasil, kata dia, para peternak unggas mandiri pun tidak lagi kebagian jagung ataupun harus membeli dengan harga yang tinggi, Rp 5000 ke atas.

Jauh sebelum itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan bahwa secara umum produksi jagung nasional saat ini sangat baik. "Kita masih surplus sebesar 12,98 juta ton, dan bahkan Indonesia telah ekspor jagung ke Filipina dan Malaysia sebanyak 372.990 ton," kata dia dikutip dari Bisnis Indonesia, Kamis, 27 September 2018.

Sementara itu, Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Bambang Sugiharto bahwa dari Januari sampai September 2018, Indonesia sudah mengekspor 372 ribu ton jagung.

Advertising
Advertising

Jika dikurangi dengan rencana impor 100 ribu ton, maka masih ada selisih atau surplus 272 ribu ton. Setelah itu, angka itu ditambah dengan penghematan impor selama ini sekitar 3,5 juta ton pertahun atau setara Rp 10 triliun, maka surplus total menjadi 3,77 juta ton setahun.

Walau begitu, pemerintah tetap dilakukan dengan kuota sekitar 50 sampai 100 ribu ton untuk mengendalikan harga di pasaran. Nilai ini sebenarnya hanya sekitar 0,97 persen saja dibandingkan kebutuhan setiap tahun yang mencapai 10,26 juta ton per tahun. Sedangkan, kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, nilai impor ini sudah turun drastis dibandingkan total saat 2014 yang mencapai 3,5 juta ton.

Sebagai solusi atas masalah ini, Kementan ingin Bulog aktif melakukan intervensi dengan menyerap lebih banyak jagung petani. Menurut Ketut, Bulog harus bisa membeli jagung petani dengan harga yang sama dengan yang ditawarkan feedmill. Jika saja Bulog memiliki cadangan hingga 200 ribu ton, kata dia, maka jagung bisa dikeluarkan di saat terjadinya kenaikan harga seperti saat ini.

Belum diketahui berapa stok jagung Bulog saat ini. Data terakhir pada pertengahan 2017, stok jagung di Bulog hanya sekitar 63.000 ton. Jumlah tersebut tersebar di Divre Lampung, Divre DKI Jakarta- Banten, Divre Jateng, Divre Jatim, dan Divre Sulut - Gorontalo.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan, pemerintah memang menugaskan Perum Bulog untuk mengelola beras, jagung, dan kedelai.

FAJAR PEBRIANTO | BISNIS

Berita terkait

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

9 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

11 jam lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

2 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

2 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya