BI Pastikan Defisit Transaksi Tak Bebani Rupiah, Caranya?

Sabtu, 10 November 2018 05:30 WIB

Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan defisit neraca transaksi berjalan (CAD) triwulan III 2018 yang baru dirilis tak akan membebani nilai tukar rupiah yang sedang dalam tren menanjak. Sebab, menurut Perry lembaganya telah menyampaikan sinyal kemungkinan pelebaran defisit sejak jauh-jauh hari, sehingga telah diperhitungkan oleh pasar dan investor.

Simak: Kata Sri Mulyani Soal Rupiah yang Terus Meroket

“Kami kan sudah mengomunikasikan bahwa CAD di kuartal III akan lebih tinggi dari kuartal II, tapi meskipun lebih tinggi akan berada di bawah 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujarnya, di Jakarta, Jumat 9 November 2019

Adapun riilis CAD kemarin dipublikasikan setelah pasar tutup pukul 16.00 WIB. Kurs rupiah kemarin ditutup melemah 1 persen di pasar spot yaitu ke level 14.680 per dolar AS, sedangkan di kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) bertengger di level 14.632 per dolar AS. Selanjutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,72 persen ke level 5.874,15.

Perry berujar untuk keseluruhan tahun ini, bank sentral memproyeksikan defisit transaksi berjalan akan berada di bawah batas aman 3 persen dari PDB. “Di kuartal IV nanti hingga 2019 (CAD) akan menurun,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia mencatat pelebaran defisit meningkat menjadi US$ 8,8 miliar atau 3,37 persen dari PDB, sejalan dengan penguatan permintaan domestik. Peningkatan itu dipengaruhi oleh penurunan kinerja neraca perdagangan barang dan meningkatnya defisit neraca jasa.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan hal itu utamanya dipengaruhi oleh meningkatnya defisit neraca perdagangan migas, sedangkan surplus neraca perdagangan barang non migas relatif terbatas. “Peningkatan defisit migas terjadi seiring dengan peningkatan impor minyak di tengah naiknya harga minyak dunia,” katanya.

Dari sisi neraca jasa, sumber defisit khususnya jasa transportasi, yang diakibatkan peningkatan impor barang dan pelaksanaan kegiatan ibadah haji. Agusman menambahkan defisit yang lebih besar dapat tertahan dengan peningkatan pertumbuhan ekspor produk manufaktur hingga kenaikan surplus jasa perjalanan. “Karena adanya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara antara lain terkait dengan penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang kemarin.”

Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada triwulan ini dilaporkan mengalami surplus yang cukup besar yaitu US$ 4,2 miliar. Menurut Agusman, hal itu sebagai cerminan bahwa kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik masih tinggi. Secara keseluruhan, neraca pembayaran Indonesia triwulan III 2018 pun mengalami defisit sebesar US$ 4,4 miliar.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan secara structural ketergantungan Indonesia terhadap impor migas harus ditekan.

“Bisa mempercepat konversi pada gas, karena dalam transaksi berjalan masih surplus,” ucapnya. Bhima menambahkan pemerintah bersama dengan Bank Indonesia harus terus mempererat koordinasi agar upaya menekan defisit dan pemberian insentif berjalan tepat sasaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan pemerintah tak akan pandang bulu dalam menerapkan perluasan kebijakan mandatori biodiesel B20 untuk menekan CAD dan menguatkan rupiah. Seperti kemarin, Darmin menolak permohonan yang diajukan oleh asosiasi pemilik kapal (INSA) yang ingin menunda penggunaan B20.

Menurut dia, seluruh angkutan termasuk angkutan besar seperti kapal dan besar tak masuk dalam pengecualian penggunaan B20. “Jadi nggak bisa pokoknya, itu sudah ada dan didiskusikan dengan matang, jadi kalau di tengah jalan minta penundaan tidak akan dapat,” ucapnya.

GHOIDA RAHMAH | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

5 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

10 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

11 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya