Mandiri Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 435 Miliar di Triulan III

Kamis, 8 November 2018 13:27 WIB

Bank mandiri Syariah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) kembali mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada triwulan III 2018. Laba meningkat 67 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp 435 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 261 miliar.

Peningkatan yang dibukukan oleh Mandiri Syariah ini juga lebih tinggi dibandingkan peningkatan laba bersih pada triwulan II 2018 yang sebesar 44,08 persen yoy atau Rp 261 miliar. Selain itu, laba bersih hingga September 2018 sebesar Rp 435 miliar ini juga lebih tinggi dibanding total laba Rp 365 miliar pada 2017.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni Eko Boy Subari bersyukur pertumbuhan laba bersih ini juga diikuti oleh membaiknya sejumlah indikator, seperti menurunnya Non Performing Financing (NPF) dan meningkatnya kredit bagi masyarakat. "Kami ingin tumbuh sehat dan sustain", kata Tony dalam konferensi pers di Kantor Mandiri Syariah, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2018.

Tony menyebut, pertumbuhan laba didorong oleh penumbuhan bisnis dari sektor pembiayaan dan pendanaan, Fee Based Income (FBI) atau pendapatan berbasis biaya, perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya. Dari sisi pembiayaan atau kredit bagi masyarakat, terjadi pertumbuhan 11,11 persen (yoy) pada triwulan III 2018 ini. Sementara sisi pendanaan, Mandiri Syariah mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,07 persen dari Rp74,75 triliun pada triwulan III 2017 menjadi Rp82,28 triliun.

Selanjutnya, peningkatan berbasis biaya tumbuh 16,34 persen (yoy) atau Rp681 miliar menjadi Rp792 miliar. Peningkatan tersebut disumbang oleh kenaikan transaksi elektronik channel dan bisnis treasury. Terakhir, terjadi perbaikan kualitas dengan penurunan pada kredit bermasalah. Mandiri mencatat NPF Nett pada triwulan III 2018 mencapai 2,51 persen, atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,12 persen. Lalu NPF Gross turun dari 4,69 persen menjadi 3,65 persen.

Advertising
Advertising

Direktur Keuangan dan Strategi Mandiri Syariah, Ade Cahyo Nugroho, menyebut pertumbuhan laba bersih ini memang tak lepas dari menurunnya rasio kredit bermasalah. Penurunan terjadi karena Mandiri Syariah telah melakukan restrukturisasi pembiayaan dalam dua tahun terakhir. "Kami lebih selektif, terutama pada sektor yang sangat terpengaruh kurs, ataupun harga minyak dan gas," kata dia.

Salah satu contoh terjadi pada pembiayaan valuta asing. Menurut Ade, sudah satu tahun lebih Mandiri Syariah tidak lagi membiayai valas dan proporsinya saat ini tidak lebih dari 5 persen dari total pembiayaan. Sebagai gantinya, pembiayaan atau kredit lebih difokuskan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Salah satunya, dengan pembiayaan untuk pembangunan universitas dan rumah sakit, yang cenderung tidak terpengaruh oleh kurs rupiah yang tengah melemah.

Dengan capaian ini, kata Tony, Mandiri Syariah semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam pasar perbankan syariah di Indonesia. Kini, aset Mandiri Syariah adalah terbesar dari seluruh perbankan syariah di Indonesia dan 17 terbesar dari seluruh perbankan. Pangsa pasar pun telah mencapai 21,38 persen dari bisnis perbankan syariah nasional di umurnya yang memasuki usia 19 tahun.

Berita terkait

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

9 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

9 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

9 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

11 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being untuk Kesejahteraan Pegawai

12 hari lalu

Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being untuk Kesejahteraan Pegawai

Well-being dimaknai sebagai kesejahteraan insan grup BUMN yang menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Komitmen Tingkatkan Kontribusi ke Target UN-SDGs

21 hari lalu

Bank Mandiri Komitmen Tingkatkan Kontribusi ke Target UN-SDGs

Begini Senarai Portofolio Hijau Bank Mandiri

22 hari lalu

Begini Senarai Portofolio Hijau Bank Mandiri

Produk dan jasa keuangan berkelanjutan Bank Mandiri menunjukkan geliatnya di pasar keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri berangkatkan 6.525 Pemudik

23 hari lalu

Bank Mandiri berangkatkan 6.525 Pemudik

Sebanyak 6.525 lebih pemudik diberangkatkan secara bertahap pada 4-6 April 2024 dengan menggunakan 145 armada bus dengan rute menuju Pulau Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I Yogyakarta.

Baca Selengkapnya