TEMPO.CO, Jakarta - Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil menutup triwulan II tahun 2017 dengan kinerja yang semakin membaik. Capaian ini ditandai dengan kenaikan pertumbuhan aset, pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), laba operasional, serta laba bersih.
"Sampai dengan triwulan II tahun 2017 dana (pihak ketiga) yang dihimpun BSM berhasil tumbuh sebesar 13,34 persen year on year atau meningkat sebesar Rp 8,51 triliun menjadi Rp 72,3 triliun, kata Choirul Anwar, Direktur Mandiri Syariah saat ditemui di Mandiri Inkubator Bisnis, Rabu, 9 Agustus 2017.
Baca Juga:
Baca: Bank Syariah Mandiri Salurkan Rp1 Triliun ke Jasa Marga
"Pertumbuhan Rp 8,51 triliun tersebut dikontribusi dari pertumbuhan dana murah (low cost fund) atau tabungan dan giro sebesar Rp 5,2 triliun, ujarnya.
Per Juni 2017, lanjut dia, aset BSM sebesar Rp 81,90 triliun tumbuh 13,72 persen. BSM juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 58,06 triliun tumbuh 10,16 persen. Adapun dana pihak ketiga (DPK), tumbuh 13,34 persen menjadi Rp 72,30 triliun.
Simak: 2017, Bank Syariah Mandiri Fokus ke Lima Produk Andalan
Mayoritas DPK adalah dana murah dengan komposisi sebesar 51,11 persen yang terdiri dari Giro dan Tabungan. Laba bersih Bank Syariah Mandiri sendiri mencapai Rp 181 miliar meningkat Rp 13 miliar atau 8 persen dibanding periode sebelumnya.
"Kami optimistis perbaikan yg dilakukan saat ini mampu meningkatkan kinerja secara sistem, insya Allah. Kemudian, ketatnya kondisi ekonomi sampai dengan triwulan II tahun 2017 turut meningkatkan persaingan dalam penghimpunan dan penyaluran dana."
MEIDIKA SRI WARDIANA | WAWAN PRIYANTO