Golongan Karyawan PT Timah Korban Lion Air Dinaikkan

Reporter

Antara

Rabu, 7 November 2018 16:57 WIB

Keluarga korban kecelakaan melakukan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa, 6 November 2018. Pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018, di perairan Karawang. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - PT. Timah Tbk menaikkan golongan almarhum Cosa Rianda Shabab, karyawan perencanaan dan pengendalian produksi di perusahaan tambang pelat merah itu. Cosa menjadi salah satu korban Lion Air JT 610 jatuh di Perairan Tanjung Kerawang, Jawa Barat.

Baca : Alasan Basarnas Ajak Keluarga Korban ke Titik Jatuhnya Lion Air

"Kami menaikkan golongan Cosa Rianda Shabab sebagai bentuk penghargaan kepada korban pesawat nahas ini," kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani saat prosesi penyerahan jenazah Cosa kepada keluarga korban di Pangkalpinang, Rabu, 7 November 2018.

Ia mengatakan, kenaikan golongan kepada karyawan meninggal dalam kecelakaan ini sudah sesuai peraturan berlaku dan manajemen perusahaan penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia itu. "Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kerja keras almarhum dalam membangun perusahaan ini," ujarnya.

Kabid Humas PT. Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan kenaikan golongan ini merupakan kebijakan manajemen perusahaan, sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada korban pesawat naas ini.

"Almarhum Cosa mengalami kecelakaan pesawat dalam bertugas, jadi sudah selayaknya mendapatkan penghargaan," katanya.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan, empat dari ratusan penumpang Lion Air JT 610 merupakan karyawan terbaik PT Timah Tbk yaitu Cosa Rianda Shabab, Nikky Bagus Santoso Karyawan Decisi Unit Metalurgi, Trie Yudha, Gautama Karyawan Sekretaris Perusahaan, Filzaladi Karyawan Unit Produksi Laut Bangka.

"Saat ini baru jenazah Cosa yang sudah teridentifikasi oleh tim medis Polri dan dibawa ke Pangkalpinang untuk dimakamkan, sementara tiga jenazah korban lainnya masih dalam pencarian tim DVI Mabes Polri dan Basarnas di Perairan Tanjung Kerawang," katanya.

Ia berharap tiga jenazah karyawan PT Timah lainnya yang menjadi korban Lion Air segera ditemukan dan terindentifikasi, agar bisa dipulangkan ke Bangka Belitung dan dimakamkan di kampung halamannya. "Kami terus berharap dan berdoa agar tiga jenazah teman, sahabat dan rekanan kerja ditemukan dan bisa mendapatkan perlakuan yang sama dengan almarhum Cosa Rianda Shabab," ujar Anggi.

ANTARA

Berita terkait

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

3 jam lalu

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejaksaan agung memanggil lima orang saksi terkait kasus korupsi IUP di PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

1 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

3 hari lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

4 hari lalu

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

4 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

6 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya