Studi: Mobil Listrik Lebih Hemat 2 Kali Lipat Dibanding B20

Selasa, 6 November 2018 12:36 WIB

Ilustrasi mobil listrik. (dok TMMIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan menggunakan mobil listrik bisa menghemat hingga dua kali lipat dibanding saat memakai bahan bakar B20.

BACA: Draf Perpres Mobil Listrik Tinggal Tunggu Persetujuan Jokowi

"Kalau B20 bisa melakukan penghematan hingga 6 juta kiloliter, maka dengan mobil listrik jenis hybrid atau plug in hybrid bisa dua kali penghematan itu," kata Airlangga saat mengelar konferensi pers di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa, 6 November 2018.

Kementerian Perindustrian hari ini merilis hasil studi sementara mengenai comprehensive electrified vehicle yang melibatkan perguruan tinggi. Studi ini merupakan hasil kerjasama antara enam perguruan tinggi nasional dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia terutama mengenai program mobil listrik nasional atau Molina.

BACA: Mobil Listrik Tesla Menaikkan Harga Mobil Termurahnya

Advertising
Advertising

Dalam hasil studi yang dipaparkan tersebut secara garis besar menunjukkan bahwa penggunaan mobil listrik baik jenis hybrid atau plug in hybrid lebih efisien dan hemat dalam penggunaan energi. Terutama jika dibandingkan menggunakan kendaraan bukan elektrik atau dalam jenis internal combustion engine.

Menurut Airlangga, mobil listrik jenis hybrid bisa melakukan penghematan dalam menggunakan energi sebesar 50 persen. Sedangkan, untuk jenis mobil listrik plug in hybrid penghematan energi bisa mencapai 75-80 persen.

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan hasil studi nantinya juga akan disusul dengan penyusunan roadmap baik regulasi maupun fasilitas yang akan diberikan dalam memproduksi mobil listrik. Adapun rencananya, pemerintah bakal mengeluarkan peraturan dalam bentuk peraturan pemerintah atau peraturan presiden.

"Kemarin Pak Menko akan segera merapatkan. Kami targetkan pada akhir tahun ini, kalau enggak orang juga menunggu," kata Airlangga.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Mohamad Nasir mengatakan secara internal proses studi saat ini sudah selesai. Artinya, kata dia, tinggal dikolaborasikan dengan industri supaya bisa memanfaatkan inovasi mobil listrik tersebut.

"Tak bisa jalan jika tak ada industri yang akan menggunakan inovasi ini," kata Nasir dalam acara yang sama.

Nasir mengatakan, pemerintah dalam hal ini juga berencana untuk memfasilitasi dan memediasi, akademisi dengan industri yang memanfaatkan hasilnya. Salah satunya, kata Nasir, pemerintah harus memberikan insentif industri misalnya melalui double tax deduction.

Menurur Nasir, mengambil contoh di negara lain mengenai kebijakan mobil listrik bahkan memberikan fasilitas berupa triple tax deduction bagi industri yang menggunakan energi baru. Karena itu, jika pemerintah bisa memberikan double tax deduction, maka industri akan mendapat suatu insentif yang cukup baik. "Kalau bisa dilakukan, saya optimistis ini bisa berhasil," kata dia.

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

8 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

9 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

10 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

10 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

14 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

19 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

19 hari lalu

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.

Baca Selengkapnya