Akhir Pekan, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Tembus Rp 14.981

Jumat, 2 November 2018 18:57 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada Jumat 2 November 2018 akhirnya menguat hingga di bawah Rp 15.000. Berdasarkan data RTI, kurs rupiah berada level harga Rp 14.981 atau menguat 0,89 persen jika dibandingkan saat perdagangan dibuka, Rp 15.115.

BACA: Rupiah Menguat Imbas Pengesahan APBN 2019

Rupiah hari ini mencapai level terendah pada level Rp 15.117 dan tertinggi pada level Rp 14.959. Selain rupiah, mata uang negara lain juga menguat terhadap dolar Amerika. Seperti dolar Singapura menguat 0,38 persen dan yuan China 0,87 persen.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 15.089 pada 2 November 2018.

Angka tersebut menunjukkan penguatan 106 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 15.195 pada 1 November 2018. Sedangkan pada 2 November 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 15.164 dan kurs beli Rp 15.014

Gubenur Bank Indonesia atau BI, Perry Wajiyo mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah terus menguat pada hari ini. Menurut Perry, hal ini karena kebijakan BI melalui instrumen Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) yang dianggap berhasil.

Advertising
Advertising

"Ada 11 bank bertransaksi DNDF. Saat ini DNDF diperdagangkan Rp 15.120 per dolar AS. Jadi ini menguat tidak hanya DNDF, yang offshore juga ikuti penguatan," kata Perry

DNDF adalah transaksi derivatif valas terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik. Kebijakan ini telah resmi diberlakukan sejak 1 November 2018 kemarin.

Adapun pengeluaran kebijakan DNDF oleh BI ialah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga untuk pendalaman pasar valuta asing domestik dan menambah alternatif instrumen lindung nilai.

KARTIKA ANGGRAENI | HENDARTYO | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya