BPS: Harga Gabah Naik, Indeks Kesejahteraan Petani Ikut Naik

Kamis, 1 November 2018 16:49 WIB

Ilustrasi petani menanam bibit padi. ANTARA/Maulana Surya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan harga gabah di tingkat petani pada Oktober 2018 yang membuat indeks kesejahteraan petani membaik dibandingkan September 2018. Kondisi ini tercermin dari nilai tukar petani (NTP) tanaman pangan bulan ini sebesar 104,8 atau naik 0,82 persen dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) tanaman pangan sebesar 111,25 atau naik 0,84 persen.

Baca juga: Bulog Sebut Penyerapan Beras Petani Turun Karena Dua Hal Ini

"Harga gabah naik di tingkat petani maupun penggilingan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis, 1 November 2018. Ini pantauan dari 1.773 transaksi di 28 provinsi seluruh Indonesia.

NTP adalah angka perbandingan dari harga yang diterima petani dan harga yang dibayarkan petani. NTUP mirip dengan NTP, namun tidak memasukkan komponen konsumsi rumah tangga dalam harga yang dibayarkan petani alias pengeluaran murni di usaha pertanian. Semakin tinggi NTP dan NTUP, semakin meningkat kesejahteraan petani.

Sebagai contoh, kata Suhariyanto, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani secara bulanan naik 0,98 persen dan harga gabah kering giling (GKG) naik 1,26 persen. Pada Oktober 2018, rata-rata GKP dijual seharga Rp Rp 4.937 per kilogram. Sementara GKG dijual seharga Rp 5.467 per kilogram. Sehingga, selisih harganya mencapai Rp 530 per kilogram, lebih tinggi dari bulan lalu yang hanya Rp 510 per kilogram.

Di sisi lain, harga beras di tiga jenis kompak naik. Di antaranya yaitu harga beras kualitas rendah naik 0,75 persen dan rata-rata saat ini dijual Rp 9.194 per kilogram. Lalu beras kualitas medium naik 0,92 persen dengan harga Rp Rp 9.395 per kilogram. Lalu beras kualitas premium naik 0,77 persen di harga 9.645 per kilogram.

Meski begitu, kondisi kesejahteraan petani di sejumlah sektor lain justru menurun. Walhasil, secara umum, NTP bulan ini sebesar hanya sebesar 103,2 atau turun 0,14 persen dan NTUP sebesar 111,91 persen, yang juga turun 0,13 persen (mtm). "Jadi yang naik hanya sektor tanaman pangan, hortikultura, dan pembudidaya ikan," kata dia.

Sementara petani lainnya yaitu di sektor tanaman perkebunan rakyat, perikanan, peternakan, serta nelayan, memerah alias menurun. Penurunan terbesar terjadi pada NTP peternakan yaitu sebesar 0,91 persen dan NTUP tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,97 persen.

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

7 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya