Kepala BKPM Thomas Lembong: Kita Kurang Menyerang

Selasa, 30 Oktober 2018 21:41 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan antisipasi pemerintah menghadapi ancaman perang dagang AS, seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menilai upaya Indonesia untuk menggenjot perekonomian melalui kegiatan ekspor masih sangat kurang. Indonesia sebagai negara terbesar ke-16 di dunia, kata dia, masih lebih banyak berkutat pada pasar domestik yang memang cukup besar secara permintaan.

"Kita kurang nyerang (menyerang)," kata Thomas dalam acara penandatangan kerja sama antara BKPM dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Kantor LPEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 29 Oktober 2018.

Thomas menyebut kondisi ini sebagai comfort zone alias zona nyaman yang memang biasa terjadi di negara besar. Padahal, pertumbuhan konsumsi seringkali stagnan sehingga tak jarang, malah negara kecil yang cukup maju lantaran banyaknya tekanan dari negara besar. "Jadi Indonesia harus mulai menyerang keluar, bukan hanya sibuk kedalam," ujarnya.

Sementara di sisi lain, kata Thomas, Presiden Joko Widodo juga meminta agar Indonesia tak hanya mempromosikan investasi agar bisa masuk ke Indonesia, tapi juga harus masuk ke negara lain. Bagi presiden, kata dia, Indonesia harus semakin naik kelas dengan berinvestasi di negara lain. "Jadi bukan cuma mau keliling minta-minta, tapi juga berikan bantuan ke negara yang nasibnya lebih memprihatinkan dari Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, hari ini BKPM dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) resmi menyepakati nota kesepahaman untuk mendorong investasi dan ekspor nasional. Ada 10 poin kesepakatan yang dilakukan kedua lembaga. Di antaranya yaitu seperti sinergi dalam Joint Research dan penyusunan “Overseas Investment Guidelines”, hingga kerja sama dalam penyusunan dan pengadaan informasi terkait sumber potensi kerja sama bagi investor dalam mencari mitra kerja sama di dalam negeri (matchmaking).

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal, BKPM, Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan bahwa lewat kerja sama ini, LPEI membiayai membantu bridging finance untuk dua kategori. Pertama, para investor atau eksportir Indonesia yang akan mengekspor produknya ke luar negeri, lalu kedua, eksportir atau investor Indonesia yang ingin berinvestasi di luar negeri.

Wisnu mengatakan, kelanjutan dari perjanjian ini bukanlah berbentuk imbal dagang karena sama sekali tidak ada pertukaran komoditas apapun. "Jadi kalau investor indonesia mau investasi di Afrika Selatan ya investasi saja, tidak ada keharusan Afrika minta sesuatu dari Indonesia, nah BKPM akan kita bantu fasilitasi investor ini," ujarnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Sinthya Roesly mengatakan ini menjadi dasar yang pentinggi Indonesia untuk masuk ke pasar ekspor non-tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan. LPEI, kata dia, akan mendukung dari sisi pembiayaan maupun jaminan bagi eksportir. Tapi Ia juga berharap

Potensi dari pasar ekspor non-tradisional ini, kata Sinthya, cukup prospektif. Afrika misalnya, saat ini memiliki kurang lebih 1,3 miliar penduduk, populasi cukup besar, dimana 600 juta merupakan masyarakat kelas menengah.

Selain itu, pertumbuhan rata-rata negara Afrika juga sekitar 6 persen, melebihi Indonesia yang hanya 5,2 persen. "Berbagai negara dunia juga sudah menyasar Afrika," ujarnya.

Berita terkait

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

30 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

36 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

36 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

58 hari lalu

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

28 Januari 2024

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyerang balik Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

27 Januari 2024

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

Luhut hingga Bahlil ragukan intelektualitas Tom Lembong yang lulusan Universitas Harvard. Berikut profil kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

26 Januari 2024

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia sebut kinerja Tom Lembong di Kementerian Investasi yang merupakan lulusan Harvard. Ini pendidikan mereka.

Baca Selengkapnya