BPJS Kesehatan Defisit, Istana: Akses ke JKN Terus Membaik

Jumat, 26 Oktober 2018 11:11 WIB

Defisit, BPJS Kesehatan Korbankan Aset dan Laba

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika, menyatakan di samping kondisi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan alias BPJS Kesehatan tengah terlilit persoalan defisit keuangan, terdapat kondisi yang menggembirakan. Salah satunya karena saat ini sebanyak 203 juta orang atau 76 persen penduduk Indonesia telah terakses jaminan kesehatan nasional alias JKN.

Baca: Presiden Jokowi Tagih Penunggak Iuran BPJS Kesehatan

"Jerman saja yang sudah bertahun-tahun mengupayakan, baru 85 persen. Jadi ini adalah pencapaian yang luar biasa," ujar Erani di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2019, angka itu bisa menembus 85-90 persen atau menyamai Jerman.

Terkait persoalan pembiayaan, Erani mengatakan pemerintah masih berupaya untuk bisa memastikan BPJS Kesehatan terus berjalan. Untuk itu, kata dia, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan untuk memastikan kebijakan untuk mengatasi persoalan keuangan itu.

"Pemerintah dalam hal ini mendorong dan mendukung pelayanan dan akses kesehatan bisa dilayani sebaik-baiknya," ujar Erani.

Guna menangani persoalan itu, ada usulan untuk menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan. Namun, menurut Erani, hingga kini belum ada pembicaraan dan kesepakatan soal kenaikan iuran. "Perlu dibicarakan antara pemerintah dengan bpjs makanya harus dianalisis dan dikalkulasi dengan matang ketika diambil keputusan sesuai kebutuhan dan prioritas," kata Erani.

Seperti diketahui BPJS Kesehatan terus mengalami defisit. Tahun ini, badan tersebut memperkirakan defisit hingga Rp 10,98 triliun. Pemerintah telah menyuntik dana sebesar Rp 4,9 triliun untuk menutup defisit tersebut.

Baca: Defisit BPJS Kesehatan Dikritik Jokowi, Ini Respons Menkes

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan BPJS Kesehatan memiliki lebih banyak pengeluaran dibanding pendapatan. Sebabnya, iuran yang dipungut tak sebanding dengan klaim yang harus dibayarkan.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

19 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

6 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

6 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya