Istana Akui Pertumbuhan Ekonomi Belum Bisa Lebih dari 5 Persen

Kamis, 25 Oktober 2018 20:05 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 25 Oktober 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menyebut salah satu capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam empat tahun terakhir adalah stabilnya pertumbuhan ekonomi dalam 4 tahun terakhir di level 5 persen.

Simak: BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Tak Sekuat Perkiraan

"Belum bisa lebih tinggi karena ekonomi internasional yang situasinya menurun," ujar Erani di Sekolah Tinggi Ilmu Statistika, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.

Sebagai contohnya, ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Cina yang terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Pada 2005-2009 negeri tirai bambu mencatatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi 11,95 persen, namun mengalami penurunan ke rata-rata 8,25 persen pada 2010-2014. Adapun pada 2015 hingga semester I 2018, pertumbuhan ekonomi Cina rata-rata 6,8 persen.

"Cina adalah salah satu contoh yang mewakili arus ekonomi internasional, bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan," ujar Erani.

Advertising
Advertising

Dari data itu, kata Erani, bisa tampak pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil ketimbang negara lain. "Pada 2005-2009 pertumbuhan selisih pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan Cina sekitar 5 persen, sekarang sekitar 1,5-1,6 persenan saja, sudah terpangkas."

Selain soal pertumbuhan ekonomi, Erani mengatakan Indonesia kini mengalami era baru di mana inflasi bisa ditekan di bawah 4 persen. Menurut dia, tidaklah mudah bagi negara seperti Indonesia bisa mengelola inflasi di bawah 4 persen layaknya negara-negara maju.

"Karena infrastruktur kita yang belum seperti negara maju dan luas negara kita yang besar," ujar Erani. Di tengah manajemen pasokan pangan yang belum bisa diatasi, kata dia, angka inflasi menjadi modal penting, di samping pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

"Soal keadilan ekonomi, pada akhirnya keberhasilan pemerintah tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tapi juga memastikan warga negara Indonesia, terutama yang menengah ke bawah, bisa mendapatkan kue pertumbuhan ekonomi," kata Erani.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

6 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

13 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya